Tradisi Menjelang Ramadhan di Desa Rasabou
Kemudian ada buah Pisang sebagai pencuci mulut serta kue kue kecil. Kue kue kecil ini sperti Ponte Kalo (Naga Sari) yaitu pisang di baluti dengan fla terigu, ada Pangaha Bunga (kue yang berbentuk bunga), lalu ada Range (kue tepung beras yang di campur dengan parutan kelapa dan gula pasir dimasak dengan dipanggang).
Nah, jangko ini bisanya dibawa pulang dan sudah dikemas oleh yang mengadakan Do'a ini. Biasanya dikemas denagn karton, plastic atau juga menggunakan wadah seperti baskom dengan ukuran kecil. Dalam ritual Do'a Bola, jamaah biasanya akan membacakan surah Yasin.
Yang membuat Oha Mina (Nasi Lemak) biasanya akan dikerjakan oleh ibu ibu yang sudah berusia, dan ini adalah salah satu tradisi dalam membuat Oha Mina tersebut.
Oh ya, yang penasran mengenai Karaba tadi, Karaba adalah padi yang di sangrai sampai mekar seperti halnya jagung yang digoreng sampai menjadi pop corn.
Budaya selanjutnya adalah berziah ke pemakaman, untuk menziarahi (mengunjungi) keluarga dan kerabat yang telah wafat. Mendoakan orang yang sudah tiada dengan membaca tahlil, solawat atau surah surah dalam Al-Quran.
Biasanya dilakukan sehari sebelum masuk bulan Ramadhan. Para keluarga akan membawa air sendiri dengan wadah cerek atau lainnya yang digunakan untuk menyiram kuburan.
Sedikit info mengenai menziarahi kubur, pada zaman Rasulullah di awal awal Islam Beliau melarang untuk menziarahi kubur, karena waktu itu ziarah kubur hanya untuk menyombongkan diri, bahkan orang yang meninggal akan membayar oranag orang yang akan menziarahi kuburnya itu untuk menangis, karna dengan menangis oaring oaring akan memandang orang wafat itu sangat baik dan sempurna sehingga membuat orang oaring yang menziarahinya sampai menangis. Karena iman pada saat itu masih lemah. Tapi Rasulullah kembali membolehkan kebiasan ini. Sebagaiamana hadis Riwayat Turmidzy :
:
"Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang, Muhammad telah diberi izin ke makam ibunya, maka sekarang berziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat."
"Tapi kemudian ziarah kubur melembutkan hati. Kalau sudah hati lembut, meneteskan air mata, mengingatkan kepada mati, maka hadist yang melarang ziarah kubur itu hukumnya mansukh, mansukh itu artinya terhapus," kata UAS dikutip dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Kamis (24/3/2022).
Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah, tidak lain dan tidak bukan untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang akan tiba dalam beberapa hari kedepan. Semoga lancar puasanya dan perbanyak beribadah. Oh ya, jangan memperbanyak ibadah hanya di bulan ramdhan saja, tetapi di semua bulan. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam hal kebaikan.
Salam dari Bima