Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Wiraswasta

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Fokus Bekerja dan Ibadah dengan 5 Kiat Jitu

21 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 21 Mei 2018   22:53 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fokus Bekerja dan Ibadah dengan 5 Kiat Jitu
Ilustrasi (Dok. Pri)

Fokus bekerja, fokus ibadah. Semua tetap berjalan beriringan tanpa ada ketimpangan. Kerja jalan terus begitu pula dengan puasa, harus tetap lancar tanpa tercecer.

Dinamika hidup terus berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari Beraktivitas, bekerja, bersosialisasi dan beribadah. Aktivitas tidak boleh berhenti lantara berpuasa di bulan suci ramdhaan, karena kehidupan harus sinergi maju kedepan.

Aktivitas dan pekerjaan saya lebih banyak dilakukan diluar ruangan. Terpapar sinar matahari, berpeluh keringat seiring dengan panasnya cuaca. Namun hal tersebut tetap harus dijalani dengan penuh semangat tanpa meninggalkan ibadah puasa ramadhan.

Jika dibulan-bulan biasa saya cukup menerapkan pola hidup sehat, dengan istirahat cukup dan mengkonsumsi makanan-makanan sehat sebagai penunjang. Namun dibulan suci ramadhan saya sedikit merubah beberapa pola, baik pola makan dan pola tidur, demi menjaga kondisi tetap berstamina dan fit saat melakukan aktivitas pekerjaan.

Untuk tetap bugar dan senantiasa berstamina dalam menjalankan aktivitas. Lancar bekerja dan lancar berpuasa. Ada beberapa kiat yang harus diterapkan guna kelangsungan aktivitas pekerjaan tanpa meninggalkan ibadah puasa yang juga sebagai kewajiban sebagai umat muslim yang beriman.

1. Tidur Lebih Awal

Menyegerakan istirahat lebih awal. Tidak keseringan begadang, bakan kebiasaan ini sebaiknya dihilangkan khusus dibulan ramadhan. Setidaknya pukul 10 malam harus sudah beranjak tidur sehingga rentang waktu dan kebutuhan istirahat tubuh dapat terpenuhi karena pukul 3 pagi setidaknya sudah kembali bangun untuk bersahur.

2. Berbuka Sesuai Adab Rasullulah

Rasullulah Sallallahu Alaihi Wasalam, menyarankan untuk menyegerakan berbuka, namun bukan dengan makanan yang berat. Kita harus meniru adab dari pola berbuka Rasullulah. Beliau bertakjil dengan beberapa butir kurma dan beberapa teguk air.

Sebisanya kita dapat meniru tuntunan beliau. Jika tidak terdapat kurma kita bisa menggantinya dengan mengkonsumsi sesuatu yang manis, baik itu buah buahan segar ataupun minuman segar dan manis.

3. Minum Air Putih 8 Gelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun