Gerakin Emasmu, Bantu Finansialmu: Modal Usaha dari Tabungan Emas Pegadaian
Menabung emas sering kali dianggap sebagai bentuk investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Pengalaman pribadi saya dalam menabung emas telah memberikan banyak pelajaran berharga, terutama dalam menghadapi tantangan finansial, modal dari tabungan emas dan membangun dana darurat.
Perjalanan Menabung Emas
Saya pertama kali membuka rekening tabungan emas pada tahun 2016. Keputusan ini bermula dari pengalaman menggadaikan emas untuk membayar biaya sekolah anak. Setelah memiliki dana yang cukup, saya menebus emas tersebut setiap bulan. Setelah lunas dari cicilan saya tertarik dengan tawaran untuk menabung melalui program tabungan emas dan mulai berinvestasi. Pembukaan rekening murah hanya Rp 10.000.
Tabungan Emas sebagai Modal Usaha
Pengalaman lain yang membuktikan manfaat menabung emas terjadi pada tahun 2019 ketika saya memulai usaha penyediaan produk herbal. Untuk menjadi stokis, saya membutuhkan modal awal sebesar Rp 5.000.000, sementara uang tunai yang saya miliki hanya Rp 1.000.000. Beruntung, saya masih memiliki tabungan emas dari tahun 2016. Pada tahun 2018, tabungan emas saya mencapai 7,96 gram dengan nilai sekitar Rp 4.899.000.
Saya sempat berencana mengambil seluruh saldo emas, tetapi kebijakan saat itu tidak mengizinkan pengambilan penuh. Meskipun sempat merasa kecewa, ternyata kebijakan ini justru menguntungkan. Sisa saldo emas sebesar 0,8459 gram kini memiliki nilai Rp 1.344.981, harga beli terakhir saya pada tahun 2018 hanya Rp 615.000 per gram. Dengan kata lain, ada potensi keuntungan Rp 824.752 dari konversi nilai emas.
Sayangnya, saya tidak langsung mengalokasikan keuntungan dari usaha untuk menambah tabungan emas. Seandainya setiap hasil penjualan saya sisihkan untuk investasi emas, tentu dana cadangan saya akan lebih stabil. Potensi keuntungan dari usaha ini sekitar Rp 2.000.000 per tahun. Namun, jika uang hanya dipegang dalam bentuk tunai, sering kali tidak terkumpul karena digunakan untuk keperluan lain.
Pentingnya Menabung Emas Secara Digital
Tahun 2018, saya membuka rekening di cabang yang lain karena tabungan emas di rekening yang satunya pindah cabang di Kemang. Jauh dari tempat tinggal saya, akhirnya saya membuka rekening di cabang dekat rumah.
Untungnya sekarang bisa menabung emas secara digital melalui aplikasi Pegadaian, ada juga aplikasi Pegadaian Syariah.
Berikut beberapa alasan pentingnya menabung emas secara digital:
1. Mudah dan Praktis
Dengan platform digital, menabung emas bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi atau situs web tanpa perlu datang ke Pegadaian. Bila kantor cabang tutup masih bisa bertransaksi baik top up atau perlu dana segera, tanpa perlu datang, papar petugas Pegadaian, ketika saya datang ke kantor pegadaian terdekat, untuk menanyakan status rekening saya.
Tidak perlu khawatir akan risiko kehilangan atau pencurian karena emas disimpan secara aman oleh penyedia layanan seperti Pegadaian yang diawasi oleh otoritas keuangan.
3. Investasi yang Fleksibel
Bisa mulai menabung dengan nominal kecil, bahkan mulai dari 0,01 gram, sehingga cocok untuk semua kalangan, termasuk pelajar dan pekerja pemula.
4. Harga Transparan dan Bisa Dipantau
Harga emas dapat dipantau secara real-time, sehingga memungkinkan nasabah untuk membeli atau menjual emas di waktu yang tepat.
Emas digital bisa dijual kembali dengan mudah kapan saja jika membutuhkan dana darurat, bahkan bisa dicairkan dalam bentuk uang atau emas fisik.
Keuntungan Menabung dengan Tabungan Emas
Saya terakhir kali melakukan top-up dengan harga beli emas sebesar Rp 541.000 per gram. Sayangnya, sejak itu, saya tidak pernah menambah saldo lagi. Awalnya, saya memiliki tabungan emas sebesar 0,90 gram, tetapi kini jumlahnya menyusut menjadi 0,6999 gram akibat biaya pemeliharaan tahunan sebesar Rp 30.000. Namun, meskipun jumlah gram emas berkurang, nilai nominalnya justru meningkat. Selisih harga beli dengan nilai saat ini menunjukkan keuntungan Rp 680.127.
Pelajaran berharga dari pengalaman ini adalah pentingnya konsistensi dalam menabung emas. Jika saya menyisihkan Rp 100.000 setiap bulan sejak tahun 2018, kemungkinan besar saya sudah memiliki sekitar 5 gram emas saat ini. Oleh karena itu, jangan meremehkan investasi kecil dalam emas karena dalam jangka panjang, nilainya bisa bertambah secara signifikan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa menabung emas, meskipun dalam jumlah kecil, dapat memberikan manfaat besar dalam jangka panjang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Konsistensi dalam Menabung -- Meskipun jumlahnya kecil, misalnya Rp 100.000 per bulan, dalam beberapa tahun bisa terkumpul dalam jumlah yang signifikan.
Jangan Abaikan Biaya Pemeliharaan -- Biaya pemeliharaan sebesar Rp 30.000 per tahun mungkin terlihat kecil, tetapi perlu diperhitungkan dalam strategi investasi. Jadi perlu perhatikan untuk top up tabungan secara berkala, agar nilai tabungan dapat membiayai biaya pemiliharaan.
Gunakan Emas sebagai Dana Cadangan -- Emas bisa menjadi penyelamat ketika membutuhkan dana darurat atau modal usaha.
Disiplin dalam Mengelola Keuntungan -- Sebisa mungkin, keuntungan dari usaha atau pemasukan lainnya langsung dialokasikan untuk tabungan emas agar tidak mudah terpakai untuk konsumsi.
Investasi dalam emas terbukti memberikan keuntungan, baik dalam aspek finansial maupun ketenangan pikiran. Dengan strategi yang tepat dan konsistensi, tabungan emas bisa menjadi solusi cerdas untuk modal usaha dan membangun keamanan finansial di masa depan. Dalam bulan Ramadan sangat baik dijadikan pembelajaran investasi bagi anak-anak. Ajak mereka uang THR ditabung di Tabungan Emas. Alternatif mengisi waktu silaturahim dengan cara secara bersamaan buka rekening emas di aplikasi Pegadaian Digital atau aplikasi Pegadaian Syariah.
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025