Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Administrasi

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Sehat, Nostalgia Bersama SKJ

10 Mei 2020   16:04 Diperbarui: 10 Mei 2020   16:04 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Sehat, Nostalgia Bersama SKJ
dokpri/irerosana

Saya masih ingat alunan nada senam SKJ antara tahun 90an hingga 2000an. Musiknya perpaduan aneka lagu-lagu daerah dan lagu-lagu populer dari seluruh Indonesia, memang tidak seenerjik aerobik sih tapi cukup asyik untuk membuat tubuh bergoyang. Mendengarnya kembali seolah melayangkan ingatan kepada suasana 20an tahun silam. Saat di mana setiap jum'at pagi semua murid dan guru melakukan senam SKJ dengan balutan seragam pramuka. (Duh ketauan deh umurnya)

Guru olah raga kami memimpin di depan sementara guru lain mengawasi, menangkap anak-anak yang gerakannya slengehan atau ogah-ogahan dan membawa mereka ke barisan paling depan. Jikalaupun tak pindah baris, mereka yang malas bergerak akan disuruh lari keliling lapangan. Masa-masa sekolah memang meninggalkan kenangan tersendiri di hati seseorang.

Sebelum terjadi pandemi, saya biasa melakukan senam aerobik bersama para tetangga di lapangan dekat rumah. Setelah ada pandemi kami terpaksa melakukan senam di rumah masing-masing dengan bekal streaming youtube . Salah satu channel langganan senam aerobik saya adalah SKWAD Fitness, selain dari gambarnya yang jernih, waktu yang disediakan pun bervariasi. Ada aerobik untuk 15 menit ada yang 29 menit sehingga bisa disesuaikan kondisi serta kebutuhan masing-masing.

Semasa ramadan, saya merubah haluan dari aerobik menjadi senam SKJ. Aerobik sedikit menguras tenaga ketika dilakukan di kala ramadan sementara SKJ cenderung lebih ringan dan menyenangkan. Meski ringan,  gerakan senam SKJ cukup rumit sehingga memaksa kita untuk sedikit memutar otak. Tapi tak apalah, itung-itung senam otak juga. Selain tubuh sehat, jiwa bahagia, otak juga berfungsi dengan baik, kan?!

Lalu kapan saya melakukan senam SKJ? Ketika saya mulai merasakan pegal di tengkuk serta bahu setelah menulis artikel. Kita tentu sepakat bahwa berada di depan laptop dalam waktu yang lama membuat badan menjadi pegal-pegal dan njarem. Ketika itu terjadi, menggerak-gerakkan tubuh dengan irama adalah upaya penyelamatan terbaik yang bisa saya dilakukan.

Senam SKJ sendiri disinyalir memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan stamina serta mood, menguatkan otot serta tulang, mengurangi resiko penyakit jantung serta menjaga berat badan. Perpaduan antara musik dan gerakan memang sangat efektif untuk meningkatkan mood boster seseorang wajarlah jika setelah senam, semangat menulis kembali membuncah dan ide-ide pun semakin liar.

Untuk melakukan senam ini tidak perlu banyak persiapan, cukup siapkan tempat yang sedikit luas, media untuk streaming youtube, dan pakaian yang nyaman dan aman untuk bergerak.

Waktu yang diperlukan untuk senam SKJ kurang lebih 14 -17 menit dengan 3 tahapan, pemanasan, inti dan pelemasan atau relaksasi. Dalam beberapa versi baru ada juga yang hanya terdiri dari 2 tahap karena pemanasannya langsung digabung dengan latihan inti.

Gerakan pemanasan bertujuan untuk melemaskan otot serta menyiapkan tubuh untuk tahap lebih lanjut. Gerakan-gerakan pemanasan terdiri dari jalan di tempat, pelemasan otot leher berupa gerakan kepala ke kanan-kiri atas bawah, gerakan pelemasan otot bahu, dan seterusnya. Intinya gerakannya masih belum terlalu rumit dan sekadar untuk melepaskan ketegangan otot saja.

dokpri/irerosana
dokpri/irerosana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun