Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com
Mengintip Outfit Tarawih dari Times Square, Jeddah hingga Indonesia, Berbeda-beda namun Satu Makna
Sebuah video Youtube yang diunggah oleh akun Pergi Melulu menampilkan fenomena salat tarawih di Times Square New York pada sabtu, 25 Maret 2023.
Dalam unggahan tersebut terlihat puluhan umat muslim dari berbagai penjuru dunia berbaris rapi memenuhi jalanan Time Square menunggu adzan dikumandangkan.
Kegiatan salat tarawih bersama di Times Square merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan umat muslim di New York setelah buka bersama, salat maghrib dan salat isya'.
Dalam video tersebut juga terlihat para peserta tarawih baik laki-laki maupun perempuan memakai outfit kasual namun tetap menutup aurat.
Banyak dari mereka memakai jaket tebal dikarenakan cuaca yang lumayan dingin. Suhu rata-rata cuaca bulan Maret di New York berkisar antara 8 hingga 13 derajat celcius.
Dari Times Square kita terbang ke Jeddah di mana diketahui fakta bahwa perempuan di sana tidak ada yang memakai mukena ketika salat tarawih. Rata-rata mereka memakai pakaian dan jilbab longgar yang menutup aurat dan berwarna gelap.
Berbeda hal lagi dengan beberapa negara asia seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura yang ketika salat umumnya memakai mukena.
Dari sini dapat disimpulkan, masing-masing negara memiliki budaya sendiri ketika memilih outfit untuk salat tarawih. Hal ini disesuaikan dengan kondisi cuaca serta budaya yang ada di masyarakat itu sendiri.
Beberapa daerah dengan kondisi cuaca dingin tentu akan memilih outfit yang tebal dan hangat, sementara daerah tropis seperti Indonesia cenderung memilih outfit atau mukena yang nyaman dan berbahan dingin.
Salat tarawih memerlukan waktu yang lumayan lama jika dibandingkan dengan salat-salat yang lain, karenanya pemilihan outfit sangat penting demi kelancaran serta kekhusyukan dalam salat itu sendiri.