Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com
3 Tipe dan Bahan Busana Lebaran yang Tak Lekang oleh Waktu
Setiap tahun punya warna, setiap lebaran punya tren busana. Tren busana lebaran selalu berubah dari tahun ke tahun. Selain model yang selalu berubah-ubah, bahan atau kain yang digunakan pun berbeda-beda.
Misalnya saja gamis berbahan baloteli pernah hits di tahun-tahun 2016-2017 sementara gamis berbahan katun jepang pernah hits di tahun-tahun berikutnya.
Untuk tahun 2023 sendiri gamis berbahan crinkle, silk dan shakila mendominasi penjualan sekaligus menjadi ratu lebaran tahun ini.
Dari segi model, gamis model Lesti Kejora kabarnya juga cukup populer dan punya banyak peminat. Tren busana lebaran acapkali mengikuti idola yang tengah naik daun atau viral.
Gerak gerik Lesti memang sering mencuri perhatian masyarakat, tak terkecuali dengan apa yang dikenakannya.
Gamis Lesti Kejora kabarnya menjadi kata kunci ampuh para penjual di Tanah Abang untuk mendongkrak penjualan.
Biasanya apapun yang dipakai oleh artis yang tengah viral akan dijadikan role model trend baju lebaran di tahun tersebut. Masyarakat pun ingin meniru apa yang dipakai oleh artis atau aktor idolanya. Maka tak heran busana dengan label nama artis tertentu lebih laris manis di pasaran.
Untuk busana pria sendiri tahun ini didominasi oleh pesona Zafeer, yang berhasil mencuri perhatian masyarakat melalui iklan-iklan video TikTok mereka. Tak hanya mendongkrak penjualan, iklan Zafeer juga banyak ditiru dan diparodikan oleh beberapa konten kreator lain.
Meski bersaing ketat setiap tahun namun ada beberapa tipe dan bahan busana yang tak lekang oleh waktu dan selalu trendi untuk dipakai.
Jika kamu termasuk orang yang tak terlalu ingin mengikuti tren yang berubah-ubah, maka tipe dan bahan busana berikut bisa kamu coba pakai ketika lebaran.
1. Kaftan
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
