Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | Temui saya di tempat lain -> irerosana.com atau email : irerosana@gmail.com
Di Perantauan Hal-Hal Kecil di Kampung Halaman Mulai Dirindukan
Di antara saya dan teman-teman tak ada yang terlalu sukses atau berpangkat sehingga tak perlu khawatir akan ada yang pamer jabatan maupun kekayaan. Semua antusias dan berniat untuk bertemu dan bersilaturahmi.
Hal lain yang dirindukan dari kampung halaman tentu saja kulinernya. Banyak menu kuliner yang rasanya tidak bisa tergantikan di tanah perantauan. Makanya sembari mudik biasanya saya sekalian menyiapkan list kuliner yang harus didatangi dan tak boleh dilewati.
Beberapa menu sudah menjadi langganan sedari kecil tapi ada juga kuliner daerah kampus sekalian nostalgia semasa duduk di bangku perkuliahan.
Momen ramadan dan lebaran menjadi salah satu hal yang selalu dirindukan. Puluhan kali lebaran sudah dilewati hingga kita hafal betul suasana lebaran di kampung halaman. Kangen ketupat opor buatan ibu, kangen salat Ied di masjid dekat rumah bersama keluarga dan tetangga, kangen berkeliling ke rumah-rumah di hari pertama lebaran, kangen membagikan amplop ke ponakan-ponakan dan anak-anak tetangga.
Banyak kerinduan akan momen lebaran yang hanya bisa dituntaskan dengan pulang kampung. Karena itulah setiap kali tidak bisa pulang seperti pada masa pandemi lalu, setiap mendengar takbir hati rasanya teriris.
Kenangan-kenangan serta perasaan itu sekelebat datang, "dijam-jam ini harusnya aku sedang membantu ibu memasak opor ayam, bapak pasti tengah membantu mengurus zakat di masjid, adik tengah membersihkan toples-toples."
Selalu ada penyesalan besar setiap kali tidak bisa pulang ketika lebaran. Lebaran di perantauan meski dekat dengan keseharian tapi tetap saja terasa ada yang kurang.
Dulu semua kenangan itu terasa biasa saja, tapi setelah merantau entah kenapa hal-hal kecil terasa begitu istimewa.