Aafajar
Aafajar Guru

Pembelajar Yang Tidak Pernah Pintar (email : aafajaroke@gmail. com)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Aku Tak Ingin Berpisah Denganmu

31 Mei 2019   14:42 Diperbarui: 31 Mei 2019   14:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Tak Ingin Berpisah Denganmu
Foto Wahdah Islamiyah

Aku tidak ingin berpisah denganmu. Aku ingin engkau selalu ada bersamaku. Aku takut kehilanganmu untuk selama-lamanya. 

Rasanya baru kemarin aku menunggu kedatanganmu dengan harap-harap cemas, hingga ku memohon kepada yang memilikimu agar berkenan mempertemukan kita. 

Alhamdulillah, permohonan ku dikabulkannya. Pada senja hari saat memuncaknya kegelisahanku derap langkahmu terdengar jelas hingga menghentak kalbuku. Rasa gundah, lelah, dan takut dalam diri selama menantimu hilang terhempas oleh angin yang membawamu.

Tanpa menunggu lama aku segera menuju pintu. Didepan pintu ku sambut kehadiranmu dengan suka cita. Dan belum pernah ku rasakan kegembiraan yang bergemuruh dalam kalbuku seperti waktu itu.

Perlahan langkah mu semakin mendekat. Aku tatap mesra wajahmu yang kian jelas terlihat indahnya. Lalu ku sambut dirimu dengan memeluk mesra tubuhmu. Ku ucapkan selamat datang, lalu ku  genggam mesra tanganmu dan ku ajak dirimu masuk. 

Harum tubuhmu membangkitkan gairah hidupku. Pesona wajah mu memalingkan mataku dari menatap selain dirimu. Kenyamanan saat dekat denganmu membuatku enggan beranjak menjauh darimu.

Senyum mu menghempas lelahku. Lembut tutur katamu membuat aku terbuai. Tidak jemu ku mendengar kata-kata yang datang dari dirimu. Sungguh indah untaian kalimatnya, hingga membuat kalbuku bergetar.

Ku panjatkan rasa sukur kepada pemilikmu yang telah mengabulkan permintaanku. Aku berjanji akan memberikan yang terbaik untuk mu. Aku tidak akan menyia-nyiakan dirimu, aku sunguh-sungguh akan menjagamu dan aku akan memenuhi segala keinginanmu.

Dengan itu aku berharap yang memilikimu percaya bahwa keinginan ku untuk dapat bersama mu adalah sungguh-sungguh. Permohonanku kala itu adalah serius. Dan semoga ia tidak akan memisahkan kita. Kalaupun ia berkehendak memisahkan kita, semoga ia pun berkenan mempertemukan kita kembali.

Betapa indah hari-hari yang ku lalui bersamamu. Hingga rasa lapar, haus, dan lelah saat bersamamu tidak terasa. Yang kurasakan hanya kebahagiaan. Rasa ngantuk karena bergadang dengan mu pun tak kurasakan. Semua itu tertutupi oleh rasa bahagia. 

Keluarga ku, teman-teman ku, tetangga ku, dan semua orang yang mengenalmupun sangat bahagia melihat kehadiran mu. Harapan mereka tentang mu sama seperti yang ku harapkan, yaitu mereka ingin dirimu terus berada di sini.

Namun, tiba-tiba aku mendengar berita bahwa beberapa hari lagi kita akan berpisah. Dirimu akan meninggalkan ku. Sungguh, betapa singkatnya pertemuan kita ini. Aku berharap berita itu hoak, tidak benar. Karena aku ingin terus bersamamu. 

Tetapi, ternyata berita itu benar dan dirimupun membenarkannya. Dan itu adalah perintah mutlak dari yang memilikimu. yang tak bisa ditolak. Sesaat lagi kita akan berpisah. Sedih mendengarnya, namun apadayaku tak dapat menahanmu. 

Yang bisa ku lakukan hanya memanfaatkan sisa waktu bersamamu dengan sebaik-baiknya. Apa yang dirimu inginkan yang belum ku penuhi akan ku lakukan. Apa yang belum ku beri, akan ku berikan. 

Aku ingin kebersamaan kita kali ini adalah yang terbaik, menjadi kenangan yang sangat indah. Hingga kelak jika aku tak bertemu dengan mu lagi aku tidak menyesal. Karena pasti engkau akan menceritakan kepada pemilikmu tentang indahnya pertemuan kita ini. 

Aku tidak tahu kapan kematian datang menjemputku. Besokkah, tentu aku berharap tidak, karena aku masih ingin bersamamu. Atau bulan depan, dua bulan atau enam bulan berikutnyakah, jika iya,  maka ini adalah pertemuan kita yang terakhir.

Karena nya, sebelum dirimu pergi ijinkan aku mempersembahkan yang terbaik untuk mu. Sampaikanlah kepada pemilikmu tentang keadaan ku ini. 

Sebelum dirimu pergi, bantu aku agar aku dapat menuntaskan membaca kitab yang tertulis kata-kata indah dari yang memilikimu. 

Sebelum dirimu pergi, ingatkan aku untuk mengeluarkan rizki yang ku peroleh dari yang memilikimu. Baik yang wajib maupun yang sunnah. 

Sebelum dirimu pergi aku ingin memaksimalkan beribadah bersama mu, terutama di tempat yang dimuliakan oleh ia yang memilikimu. 

Dan sebelum dirimu pergi, tolong dengar permohonan ku dan sampaikan kepada yang memilikimu. Permohonanku hanya satu. 

"Tahun depan, aku ingin bersama mu lagi yaa Ramadan" 

Kalaulah ternyata maut menghalangi permohonan ku itu, tolong saksikan dan sampaikan. 

"Yaa Ramadan, aku senang bersama mu dan aku akan selalu merindukan mu" 

Karena kekasih yang memilikimu pernah berkata : 

"Siapa bergembira dengan datangnya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

Sampaikan juga kepada yang memilikimu 

"Tolong maafkan kesalahan, kekurangan, dan khilaf yang ada pada diriku ini" 

Dan terakhir, tolong sampaikan juga agar penulis dan yang membaca tulisan ini segala amal ibadahnya selama bersamamu diterima oleh sang pemilik mu dan pemilik seluruh alam ini..Aaaminn yaa robbal 'alamin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun