Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Guru

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kencleng Umat DKM Al-Huda, Bukti Kepedulian Sosial dan Kasih Sayang Antar Sesama

17 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:50 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kencleng Umat DKM Al-Huda, Bukti Kepedulian Sosial dan Kasih Sayang Antar Sesama
Dokrpi. Ngopi bareng Ketua DKM Al Huda, Ust Saryo Heryanto dan Keoaka Dusun Balokang, Memen, Minggu, 17/3/2024

Bicara tentang sedekah, sungguh sangat banyak pengalaman saya dan orang-orang yang saya kenal, yang membuktikan keajaiban dan berkah dari sedekah. Misalnya dengan sedekah, diselamatkan dari tragedi kecelakaan yang bisa saja merenggut nyawa. 

Meskipun saya bukan orang yang sangat ahli dalam bersedekah, namun setidaknya pernah saya alami, bersedekah kepada anak yatim di pagi hari, dan siangnya saya temukan keajaiban. Kalau tidak salah,  kejadiannya tahun 2015. 

Waktu itu, di perjalanan hendak berangkat mengajar, tanpa sengaja, saya bertemu  dengan seorang anak yatim, anak dari almarhum tetangga saya. 

Spontan, saya merogoh saku, dan memberikan uang jajan alakadarnya. Hanya 10 Ribu Rupiah kalau tidak salah. 

"Terimakasih pak," ucap anak itu dengan mata berbinar. Bagi anak SD kelas 3, uang segitu mungkin dianggapnya besar. 

Saya pun pergi mengajar seperti biasa. Masuk kelas, saya ingat betul, saya mengajar di kelas X.2 waktu itu. 

Saat bel tanda jam pelajaran selesai berbunyi, saya pun keluar dari kelas, saya lihat di lapangan, penjaga sekolah sedang membersihkan rumput dengan menggunakan mesin.  

Tiba-tiba, mesin rumput yang digunakan penjaga sekolah tersebut, tanpa sengaja mengenai sebuah baru berukuran sebesar telur ayam. 

"Daaaak," benturan batu itu mengenai pintu kelas, persis kurang lebih 5 cm dari dahi saya. 

Saya kaget. Berapa kerasnya benturan batu itu mengenai pintu kayu, yang ketika saya lihat ada bekas seperti bekas kena tembakan. Siswa siswi X.2 yang ada di dalam kelas pun terperanjat kaget, dan segera melihat keluar. 

Saya lihat sang penjaga sekolah tidak menyadari kejadian barusan. Dia tetap menundukkan wajah dan anteng membersihkan rumput. 

Sementara saya tertegun, membayangkan andaikan batu itu mengenai dahi saya, bisa dipastikan hari itu saya pulang tinggal nama. Atau paling tidak, dirawat di UGD dengan kepala bercucuran darah.

Sembari mengelus dada dan mengucap syukur telah diselamatkan oleh Allah SWT, saya pun mengingat-ingat kebaikan apa yang saya perbuat di hari itu, dan saya pun teringat akan sedekah yang saya berikan ke anak yatim itu. 

Betul sekali kata sebuah hadits sahih yang kurang lebih artinya begini : di setiap subuh, dua malaikat mendatangi setiap hamba. Malaikat pertama berdoa: Yaa Allah, berikanlah ganti yang berlipat ganda kepada orang yang menginfakkan hartanya di jalan-Mu. Malaikat yang satu lagi berdoa, Yaa Allah, berikanlah siksa kepada hamba-Mu yang kikir. 

Tidak akan miskin orang yang mau bersedekah. Tidak akan kaya orang yang pelit. Sedekah akan diganti dengan kebaikan berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat, hanya kadangkala kita berpikir bahwa ganti tersebut akan datang berupa uang. 

Bisa saja kebaikan atas balasan dari sedekah kita berupa kesehatan, keselamatan, atau kebahagiaan lain yang tidak ternilai dengan materi. Diberi nikmat sehat, panjang umur, memiliki keturunan, dipercaya menduduki jabatan, atau kebahagiaan lainnya. 

Dokpri. Dana Sedekah, atau Kencleng Umat UPZ dan ZISWAF DKM Al Huda Perum Balokang Dusun/Desa Balokang Kec. Banjar Kota Banjar Jawa Barat 
Dokpri. Dana Sedekah, atau Kencleng Umat UPZ dan ZISWAF DKM Al Huda Perum Balokang Dusun/Desa Balokang Kec. Banjar Kota Banjar Jawa Barat 

Cerita tentang sedekah lainnya adalah pengalaman saya setahun setengah lalu, didaulat menjadi ketua UPZ (Unit Pengelola Zakat) DKM Al Huda di tempat tinggal saya sekarang. 

9 bulan lalu, pengurus UPZ dengan disetujui Ketua DKM serta RT RW setempat, menggagas program sedekah dengan nama Dana Kencleng Umat (DKU). 

DKU dilakukan secara rutin setiap hari Jumat. Kami memasang toples plastik di rumah-rumah warga, dan mereka mengisinya secara sukarela dan tidak dipatok berapa minimalnya. Seikhlasnya. 

Setiap Jumat pagi, sekretaris dan bendahara UPZ (Pak Iwan dan Pak Ade), ditemani Ketua RW (Pak Ihin Solihin), berkeliling untuk mengambil toples atau kencleng tersebur, dan menukarnya dengan toples yang kosong. 

Pemasukan dana kencleng umat setiap Jumat rata-rata berkisar Rp. 700.000 hingga satu juta rupiah. Berdasarkan kesepakatan pengurus dan seluruh warga, dari dana yang terkumpul, peruntukannya saat ini adalah untuk dana warga yang sakit (dirawat di Rumah Sakit), sebesar Rp. 200.000, dana warga meninggal Rp. 500.000 dan dana kematian keluarga dari warga yang dirawat di lingkungan kami sebesar Rp. 250.000. 

Alhamdulillah, selama 9 bulan berjalan ini, total pemasukan berjumlah Rp. 25 juta, dan pengeluaran sekitar Rp. 16 jutaan. Saldo yang ada saat ini Rp. 9 juta. 

"Alhamdulillah, dengan program Kencleng Umat ini, kedekatan emosional antar warga dapat terbangun. Setiap ada warga yang sakit dan meninggal, pengurus UPZ beserta pengurus DKM dan RT RW bergerak dengan cepat menunjukkan kekompakan dan solidaritas mereka. Dana ZISWAF atau Kencleng Umat ini sangat berkah," papar ketua DKM Al Huda, Ustadz Saryo Heryanto.  

Dari kurang lebih 150 di RW 15 ini, 95% warga mendukung program kencleng umat. Ada juga beberapa rumah yang tidak pernah mengisi sama sekali. Padahal mereka bekerja dan memiliki penghasilan tetap. 

Entah apa yang ada di pikiran mereka, tapi dengan bersikap apatis dan tidak meyakini keberkahan dari sedekah, saya lihat kehidupan mereka biasa-biasa saja, malah bisa dibilang, dari hari ke hari semakin susah saja, hehe. 

 Pembaca budiman, sekian cerita ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam berucap. Di akhir, saya ajak diri dan semua pembaca, mari bersedekah secara rutin, apalagi sekarang di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kesempatan emas untuk kita mendulang pahala sebanyak-banyaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun