Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Wiraswasta

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mudik di atas KM Kambuna Masih Mempesona Hingga Kini

2 Juni 2019   18:24 Diperbarui: 2 Juni 2019   19:02 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik di atas KM Kambuna Masih Mempesona Hingga Kini
Kapal KM Kambuna Dulu hingga 2004 dan Sekarang KRI Nusanif 973. Gambar : indomiliter.com

Besok paginya adalah lebaran tapi saat ini kami masih di atas Kapal sebelum Kepulauan Riau. Saya harus agar bisa lekas bangun pagi dan bisa mandi sebelum diduluankan orang . Saya tidak tahu di kapal ada kegiatan shalat Idul Fitri tapi melihat shalat tarawih saja dilaksanakan berarti shalat hari raya pasti ada.

Dugaan saya benar, suasana masih lengang sekitar 5 pagi sebelum subuh saya mandi terdengar sayup-sayup suara takbiran dari load speaker. Setelah itu sarapan seadanya dari mie instan cup yang dicelupkan air mendidih dari termos umum di kantin saya bergegas ke mushola.

Tiba di lokasi saya ternyata malah terlambat sehingga mendapat tempat di luar, bahkan dipinggir sekali dekat pagar kapal sehingga bisa melihat desiran buih berserakan pecah dilalui kapal yang tampaknya sengaja diperlambat oleh Nahkoda untuk menghindari goyangan kapal terlalu keras.

Udara pagi itu terasa dingin karena tampaknya kepulauan riau baru selesai diguyur hujan malamnya. Awan lembayung masih bergelayut di atas laut jalur kapal dan tampak nya merata sejauh mata memandang.

Saat berdiri shalat terasa syahdu rasanya menikmati shalat yang langka ini meski sekali-sekali digoyang-goyang oleh posisi naik turun kapal. Dari dalam mushola imam yang dipilih berdasarkan siapa paling  mampu diantara penumpang. Imam sangat fasih dan merdu membacakan ayat terdengar melalui load speaker yang terpasang di luar. 

Saya masih ingat ayat yang dibaca pada rakaat pertama adalah surah Al-Hasyr ayat 18 hingga 24 dan pada rakaat kedua Imam membacakan Surah Al-Baqarah ayat :284 -286.  Jika rekan pembaca mau mendengarkan surah Al-Hasyr ayat 18 - 24 (tanpa iklan)  boleh di sini  tidak sampai 2 menit : 


Setelah shalat bersalaman dengan sesama jamaah yang mulai merasakan akan berpisah di pelabuhan Belawan kami kembali lagi ke posisi masing-masing sambil menanti tiba di pelabuhan Belawan jelang sore hari.

Meski sudah tiba di Medan perjuangan belum usai karena masih diteruskan ke Aceh menggunakan bis umum. Untuk menuju stasiun bis penulis sewa angkot dengan bebebepa penumpang lainnya tujuan stasiun bis ke Aceh.

Bis baru bisa berangkat malam jam 19.00 ke kota Lhokseumawe. Setelah bis berjalan dan tertidur barulah tiba di kota kampung halaman penulis pada jam 02.00 dinihari. Saat itu jalan belum begitu lebar seperti saat ini dan bisnya belum sehebat saat ini, perlu waktu tempuh 6 jam hingga tiba di kota Lhokseumawe.

Masih menggunakan becak sekitar 15 menit dari terminal bis menuju ke rumah. Tiba di rumah ibu sudah tertidur, biarlah daku menunggu di teras rumah menarik beberapa kursi tua dan lusuh masih ada di sana hingga tiba waktu subuh. Ibuku biasanya bangun lebih awal. Kasihan menganggu waktu tidurnya malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun