Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Administrasi

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Aktivitas Jasmani dan Aktivitas Rohani Saat Ramadan di Tengah Pandemi

27 April 2021   16:31 Diperbarui: 27 April 2021   18:28 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas Jasmani dan Aktivitas Rohani Saat Ramadan di Tengah Pandemi
Aktivitas ramadan yang bernilai kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya (dok. pribadi)

Halo Kompasianer, bagaimana dengan aktivitasmu selama ramadan di rumah aja? Mana nih yang suka menanti azan magrib atau menghitung hari supaya cepat lebaran? Mungkin kamu juga lebih sering rebahan atau justru makin produktif saat berpuasa?! Bisa jadi kamu berada pada titik jenuh sehingga puasamu jadi tak berarti!!!

Paling penting itu tetap jaga imunitas dan terapkan pola hidup sehat setiap hari ya. Meski harus selalu patuh terhadap protokol kesehatan, belajar dari pandemi akan memberi kekuatan diri dan kebahagiaan agar selalu dikelilingi orang-orang tersayang disekitar kita. Ibadah puasa itu membutuhkan fisik yang prima dan pikiran yang segar.

Di masa pandemi saat ramadan tahun ini, ternyata kita bisa melakukan banyak kegiatan untuk tetap bermanfaat dalam keseharian. Bagiku, ada dua aktivitas yaitu aktivitas jasmaniĀ dan aktivitas rohani yang bisa dilakukan selama di rumah aja. Aktivitas jasmani ini erat kaitannya dengan kegiatan yang bergerak atau terkait fisik. Sementara aktivitas rohani lebih mengarah pada kegiatan berbasis spiritualitas untuk memenuhi kebutuhan batin kita. Berikut penjelasannya!

Aktivitas Jasmani

berolahraga jadi aktivitas jasmani di rumah aja (dok. pribadi)
berolahraga jadi aktivitas jasmani di rumah aja (dok. pribadi)
Walau di rumah aja, kita dituntut untuk tetap aktif dan produktif. Salah satu pilihannya dengan berolahraga. Tak perlu olahraga berat, pilih olahraga ringan yang disesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai olahraga saat puasa yang kita lakukan justru menimbulkan rasa lelah atau capek. Apalagi sampai menderita haus berkepanjangan sehingga mendorong kita untuk membatalkan puasa.

Selain latihan beban dan aerobik, jalan pagi bisa jadi olahraga tanpa modal. Jalan kaki di pagi hari ini kerap aku lakukan setelah salat subuh berjamaah di masjid. Setelah jalan pagi, aku menyempatkan untuk pemanasan sejenak di depan rumah guna melemaskan otot-otot dari kepala sampai ujung kaki. Aku sadar bahwa puasa tak boleh jadi halangan untuk berhenti olahraga.

Aktivitas jasmani tak hanya sebatas olahraga. Kompasianer juga bisa bersihkan rumah, berkebun, bermain dengan hewan peliharaan, atau berkutat pada hobi dan asah kemampuan (skill) lainnya. Inti dari aktivitas jasmani ini yaitu bergerak daripada tidak sama sekali. Kebugaran lebih berharga dibanding ketiduran sepanjang hari yang justru akan membuat semangat jadi lesu.

Aktivitas Rohani
Puasa harus dijalani dengan rileks supaya energi-energi positif dalam tubuh bisa muncul dan mengeluarkan kebahagiaan. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh bisa tahan terhadap godaan.

Inti dari puasa itu menahan diri, tak hanya dari haus dan lapar. Emosi dan stres juga wajib dikendalikan. Apalagi bulan ramadan di tengah pandemi biasa dipicu banyak ketegangan. Ada kondisi keuangan yang tak seimbang, tuntutan kerja yang lebih berat, tekanan sosial, dan banyak hal lain yang mengganggu mental.

Untuk menjalani aktivitas rohani, kita bisa mulai dengan menjauhi hal-hal yang membuat marah, membuat hati tidak tenang, atau menambah dosa. Misal, berita-berita kebohongan (hoak), akun-akun media sosial yang sering membuat onar dengan ujaran kebencian, dan teman-teman yang sering mengajak gibah. Hal-hal seperti itu bisa mengganggu dan merusak akal sehat kita.

Supaya hati lebih tenteram saat ramadan di rumah, kita bisa lakukan aktivitas rohani seperti membaca buku kisah-kisah nabi, membaca Alquran, menjalankan salat wajib dan salat sunah, berdzikir, bersedekah, dan mendengarkan ceramah atau kajian yang menyejukkan hati. Kalau sudah menyibukkan diri dengan aktivitas rohani, kita tak ada waktu lagi untuk mengomentari kekurangan orang lain. Kita bisa lebih memperbaiki diri dengan kebaikan selama sehari penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun