ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Tenaga Kesehatan

All is Well

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Munggahan dengan Babacakan, Tradisi Makan Bareng Menjelang Ramadan

8 Maret 2024   03:00 Diperbarui: 8 Maret 2024   17:35 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munggahan dengan Babacakan, Tradisi Makan Bareng Menjelang Ramadan
Tradisi Babacakan / Dokumentasi Pribadi

*****

Munggahan berasal dari kata bahasa sunda “Munggah” (unggah) yang artinya naik.

Kata “naik” melambangkan perjalanan menuju ke tempat yang lebih tinggi derajatnya. Maksudnya dari bulan Sya’ban ke bulan Ramadan, yang dinilai lebih mulia dari bulan lainnya.

Munggahan ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

Juga, dalam rangka membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun sebelumnya. Dan agar dihindarkan dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Umumnya, munggahan dilaksanakan dengan cara berkumpul bareng keluarga, kerabat atau teman kantor, bahkan  bersama anak-anak sekolah.

Munggahan biasa dilakukan di masjid atau mushala, rumah-rumah, kantor, sekolah, hingga tempat di mana biasa dilakukan ziarah kubur.

Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat-tempat wisata bersama keluarga, kerabat dan handai taulan.

Di pelosok desa, munggahan juga biasa dilakukan masyarakat setempat dengan mengamalkan sedekah munggah yang digelar sehari atau dua hari menjelang bulan puasa.

Baca juga: Talas Beneng, Pangan Lokal asal Pandeglang yang Kaya Karbo

Dalam acara munggahan, biasanya kami saling bermaaf-maafan dan berdoa bersama agar mendapatkan kekuatan dan kemudahan selama menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun