ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Tenaga Kesehatan

All is Well

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Jelang Lebaran, dari "Nganteuran" ke Bingkisan Lebaran

2 April 2024   21:22 Diperbarui: 2 April 2024   21:28 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Jelang Lebaran, dari "Nganteuran" ke Bingkisan Lebaran
Ilustrasi hampers Lebaran (Dok. Shutterstock/nikkytok) 

Adapun Angeun Lada, yang dalam bahasa Sunda "Angeun" berarti sayur dan "Lada" memiliki makna pedas.

Biasanya, Angeun Lada disajikan sebagai hidangan wajib pada perayaan besar, salah satunya adalah ketika Lebaran atau perayaan Idul Fitri.

Biasanya juga porsi masakan saat menjelang Lebaran sengaja dibuat agak banyak lantaran sebagiannya akan dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga terdekat.

Baca juga: Memaknai Toleransi, Keseragaman, dan Keberagaman dalam Berpuasa

Budaya saling mengirimkan makanan ini disebut nganteuran yang bermakna mengantarkan atau bertukar makanan saat menjelang hari raya Lebaran

Menyambut hari besar Lebaran, warga akan saling bertukar hidangan khas lebaran, hingga aneka kue-kue Lebaran seperti Rangginang atau Jipang.

Bagi saya dan keluarga, momen seperti ini selalu antusias untuk turut serta mengantarkannya.

Tradisi nganteuran makanan ini sudah biasa terjadi secara turun temurun.

Oh ya, tradisi nganteuran memiliki filosofi mendalam yang mengajarkan pentingnya menyambung dan mempererat tali silaturahim

Selain itu, tradisi budaya sunda ini juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama.

Hal itu terjalin di keluarga besar kami. Yang muda akan mengantar ke yang tua. Begitupun sang anak yang sudah berkeluarga akan mengantarkan makanan pada orangtuanya.

Nah, beberapa tahun belakang tradisi nganteuran makanan memang masih banyak dilakukan, namun seiring waktu sudah banyak yang melakukan dengan cara yang lebih modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun