Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."
Omelet Kala Sahur, Variasi Mi Instan yang Murah Mudah Meriah
Mi instan memang penemuan adiluhung dalam bidang makanan sejauh ini. Bagaimana makanan olahan itu demikian akrab dengan keseharian kita.
Kumpul-kumpul dengan teman, paling lengkap jika disajikan mi instan. Memang ada saingannya, gorengan. Hahaha.
Namun, dari pengalaman kumpul-kumpul dengan teman dan uang pas-pasan, rasanya mi instan dan segala variannya yang paling pas. Apalagi dimasak dengan cara direbus.
Tambah modal beli saus cabai sebotol. Walhasil, suasana makin hangat dengan peluh keringat dari dahi turun ke pelipis.
Momentum Ramadan juga demikian. Meskipun diserbu banyak varian makanan, rasa-rasanya olahan dari mi instan ini tetap punya tempat tersendiri.
Wabilkhusus jika anggota keluarga semua bangun kesiangan jelang imsak. Jika sudah begitu, waktu bikin makanan untuk santap sahur hanya lima belas menit.
Reels di Instagram bisa ditengok di sini.
Namun, bisa juga pilihan ini menjadi kesepakatan bersama supaya ada variasi. Yang paling relevan tentu saja mi instan.
Salah satu pilihan yang juga banyak disukai orang adalah omelet. Ini ikhtiar supaya mi instan bisa dimakan bersama-sama dengan tambahan telur.
Sungguh simpel membuat omelet ini. Tentu saja yang sederhana ya.
Soalnya tema tulisan ini kan mudah, murah, dan meriah. Bisa ditambahkan isian lain misalnya irisan sosi, daging asap, dan lainnya.
Tapi bagi mi instan yang makanan rakyat itu, rasanya memang paling pas jika ditemukan dengan yang simpel saja. Telur misalnya.
Usai mi direbus dan ditiriskan, kita mengolah bumbunya. Semua bumbu dicampur ke dalam telur tadi kemudian disatukan.
Tambahkan irisan wortel supaya ada perwakilan sayuran dalam makanan kita. Jadi, minimal ada kecukupan dari sisi sayuran.
Usai itu, panaskan minyak makan. Tidak usah banyak-banyak. Masukkan mi yang sudah ditiriskan tadi ke campuran telur, bumbu, dan wortel iris tipis-tipis.
Goreng dengan api kecil. Jika sudah sekitar dua menitan, balikkan calon omelet tadi. Usai itu, goreng sisi sebaliknya sampai warnanya khas digoreng.
Karena menyerap minyak lumayan, bagusnya tiriskan lagi supaya beberapa tetes minyak turun ke bumi.
Ada teman yang biasa menghilangkan minyak dalam omelet pakai tisu yang lumayan banyak. Ini ikhtiar supaya minyak yang kita konsumsi bisa sesedikit mungkin masuk pencernaan.
Satu bungkus mi instan dengan dua telur tadi biasanya cukup untuk satu sampai dua orang. Kalau mau banyak, silakan tambah porsinya, baik mi instan maupun telurnya.
Dari pengalaman selama ini, omelet bisa menjadi alternatif hidangan kala sahur. Perut terisi, anggota keluarga tetap dapat keberkahan sahur, dan besok tetap giat beraktivitas. Selamat berpuasa Ramadan. [Adian Saputra]