Adian Saputra
Adian Saputra Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbuka dengan yang Manis, Kopi Susu Pilihan Paling Realistis

14 April 2023   11:26 Diperbarui: 14 April 2023   11:31 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka dengan yang Manis, Kopi Susu Pilihan Paling Realistis
Kopi susu. Dokumentasi pribadi

Saya kerap berbuka puasa dengan kopi susu. Jika cuaca memungkinkan, pas sekali jika dikasih es batu. Rasanya begitu dicecap, luar biasa. 

Namun, cuaca panas memang riskan memasukkan cairan ekstradingin ke dalam tubuh. Itu sebabnya, kopi susu hangat menjadi pilihan.

Simpel saja membuatnya. Saya biasanya memasak air masak untuk kopi lebih duluan. 

Bubuk kopi saya masukkan bersama air. Tidak dimasukkan saat air mendidih. 

Cara ini bagi saya akan membuat citarasa kopi begitu mendalam di airnya ketimbang kita masukkan sesaat setelah air mendidih.

Saya juga terbiasa menggunakan bubuk kopi pilihan. Biasanya yang petik merah. 

Harganya tentu jauh lebih mahal ketimbang kopi biasa ala warungan. Kebetulan juga saya tipikal penyuka kopi pahit. 

Hanya momentum Ramadan ini saja saya akan menambahkan dengan kental manis secukupnya saja. Kata orang, manis-manis jambu.


Usai itu, saya biasanya memberikan kental manis secukupnya. Unsur susu, supaya sehat, saya ambil dari susu murni merek Beruang. 

Ini unik ya. Susu beruang. Susu murni sapi, tapi dikasih nama beruang. Pas ada iklannya, juga tampak seekor naga. Unik juga.

Sekaleng penuh susu murni itu saya masukkan. Kopi tadi kemudian saya tuangkan juga ke dalam gelas yang ukurannya lebih besar. 

Klop sudah. Kopi susu. Ini pilihan paling realistis untuk berbuka dengan yang manis.

Saya percaya susu murni tadi turut membantu mengembalikan energi dan kekuatan fisik dan jiwa usai seharian berpuasa. Kopi yang saya seduh juga dipercaya memberikan efek untuk menenteramkan diri dan pikiran. 

Wangi kopinya yang menguar makin membikin suasana jelang buka itu terasa khidmat, syahdu, dan melankolik. Selamat berbuka dengan yang manis. Allahumma lakasumtu. [Adian Saputra]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun