Afin Yulia
Afin Yulia Full Time Blogger

Gemar membaca, menggambar, dan menulis di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Bakso, Hidangan Favorit Nusantara yang Diadaptasi dari Kuliner China

24 April 2023   08:04 Diperbarui: 24 April 2023   08:11 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso, Hidangan Favorit Nusantara yang Diadaptasi dari Kuliner China
Bakso merupakan hidangan after party lebaran, yang diadaptasi dari kuliner China (sumber gambar: Afin Yulia).

Hari raya Idul Fitri merupakan momen yang paling dinanti setelah berpuasa sebulan lamanya. Umumnya warga muslim Indonesia akan berkumpul dan melaksanakan halal bihalal, sebuah tradisi yang melekat dengan lebaran. Beragam makanan menjadi sajian sewaktu melangsungkannya. Mulai dari ketupat, opor, rendang, sambal goreng ati, hingga lontong sayur. Tak lengkap rasanya merayakan hari kemenangan jika sederet makanan khas tersebut tak disajikan. 

Akan tetapi, kesamaan menu yang terhidang di setiap rumah pada akhirnya membuahkan kebosanan. Sesuatu yang berkuah dan ringan seperti bakso menjadi rujukan setelah puas dengan makanan berbahan dasar kelapa dan turunannya. Rasa kuah yang gurih ditambah kenyalnya bakso daging sapi atau ayam tak ubahnya janji manis iklan pinjaman online bagi mereka yang bosan makanan bersantan. Rasanya pun semakin nikmat ketika ditambah saos tomat, kecap, dan sambal cabai rawit yang merah menyala.

Tidak mengherankan jika ajakan menikmatinya segera diiyakan. Tak butuh waktu dan pembahasan panjang, sekali kalimat "ayo makan bakso!" terlontar, ketok palu langsung terdengar tanpa perdebatan. Sebagai tanda bahwa Rancangan Undang-Undang tentang Makan Bakso Setelah Halal Bihalal telah disahkan.

Begitu populernya bakso sebagai makanan after party saat lebaran, membuatnya dinobatkan sebagai hidangan favorit nusantara. Dampak kepopuleran bakso sebagai hidangan after party lebaran, membuat warung-warung bakso kecipratan berkah. Tidak heran jika banyak pemilik warung memilih memangkas waktu cutinya karena menyadari potensi ekonomi yang akan didapat dengan "menadahi" orang-orang yang bosan makanan bersantan tadi dengan dagangannya. Alhasil setelah tutup di hari pertama, warung-warung bakso langsung beroperasi kembali di hari kedua. Tak mau kalah saing dengan gerai-gerai makanan cepat saji yang tetap buka di hari raya.

Bakso Diadaptasi Dari Kuliner China

Seperti halnya semur, perkedel, dan soto, bakso merupakan hidangan favorit nusantara yang di adaptasi dari kuliner China. Dikutip dari laman Tempo pada Minggu 23 Agustus 2023, pembuatan bakso berawal pada abad ke-17, saat Dinasti Ming masih berkuasa. Saat itu Meng Bo berinisiatif membuatkan olahan daging lembut agar ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan tetap bisa memakannya. 

Terinspirasi dari tetangganya sewaktu menumbuk beras ketan untuk membuat moci, warga Kota Fuzhou tersebut lantas melakukan praktik serupa pada daging. Setelah daging lembut, ia lantas membentuknya menjadi bulatan-bulatan yang disajikan dengan kuah. Berawal dari sini, resep bakso Meng Bo menyebar ke seluruh Fuzhou. Bahkan menyebar ke Indonesia berkat migrasi orang-orang China. Di Indonesia bakso kemudian diadaptasi dan menyesuaikan dengan bahan-bahan lokal, sebelum akhirnya populer sebagai hidangan favorit nusantara.

3 Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Membuat yang Lezat 

Tak dipungkiri kepopuleran bakso sebagai hidangan favorit nusantara ini mendorong munculnya warung bakso di banyak tempat. Persaingan satu sama lain membuahkan inovasi. Tidak hanya sebagai pembeda, tetapi juga melahirkan beragam varian bakso. Ada bakso mercon yang didalamnya berisi cabai rawit, bakso iga, bakso beranak, bakso telur, hingga bakso lobster. Keragaman varian tersebut tentu menyenangkan. Pembeli jadi punya memiliki banyak pilihan. 

Namun, terlampau sering membeli bakso di luar sedikit banyak berdampak secara finansial. Anggaplah seporsi bakso yang enak Rp15.000,00. Jika makan sebanyak empat kali makan dalam sepekan, maka total dana yang dihabiskan adalah Rp60.000. Bila dalam satu keluarga ada empat orang, makan biaya yang diperlukan untuk membeli bakso sebesar Rp240.000,00 sepekan. Dalam satu bulan ada empat minggu, jika dijumlahkan maka biaya membeli bakso secara keseluruhan adalah Rp960.000,00. Itu belum termasuk biaya es jeruk, parkir dan bensin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun