Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Bangkit Nasional dan Momen Menuju Kemenangan

20 Mei 2020   15:41 Diperbarui: 20 Mei 2020   15:42 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Bangkit Nasional dan Momen Menuju Kemenangan
Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional | Sumber gambar : beritabaik.id

Pada masa-masa sulit seperti sekarang inilah kemampuan kita benar-benar diuji. Mampukah mengarungi periode sulit ini atau larut dalam keterpurukan.

Momen untuk Bangkit

Bukan suatu kebetulan apabila momen bulan suci Ramadan kali ini didalamnya "tersangkut" satu peringatan penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Hari Kebangkitan Nasional. Pada tahun 2020 ini Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei itu jatuh pada hari ke-27 bulan Ramadan 1441 Hijriah.

Pandemi COVID-19, bulan Ramadan, dan Hari Kebangkitan Nasional ketiganya memiliki korelasi erat satu sama lain. Pandemi COVID-19 yang menerjang bangsa ini telah menimbulkan banyak kakacauan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Menjadikan kita terjerembab begitu dalam sebagai sebuah bangsa besar. Tapi sepertinya Allah SWT tidak ingin bangsa ini berlama-lama berada dalam keterpurukan.

Momen Ramadan adalah kesempatan besar bagi kita untuk bangkit kembali melawan keterpurukan. Dengan bekal pelatihan diri yang digembleng selama bulan suci Ramadan, seharusnya hal itu memberi kita kekuatan untuk bangkit. Mengembalikan situasi seperti sedia kala atau bahkan menjadi jauh lebih baik lagi.

Ada beberapa alasan mengapa penempaan diri yang diberikan oleh bulan suci ini memiliki implikasi positif terhadap kemampuan kita dalam menyikapi situasi sulit pandemi.

Pertama, kemampuan pengendalian diri sangat penting untuk mengatur prioritas. Mana yang penting dan mana yang tidak. Mana yang mesti didahulukan dan mana yang bisa dikesampingkan. Karena pengelolaan yang tepat akan membuat kita mampu bertahan melewati masa-masa sulit.

Kedua, self controlling akan membantu kita menangkap peluang sekecil apapun untuk bangkit dan berfokus sepenuhnya disana. Karena saat kita sudah menentukan prioritas mana yang harus dipilih maka pada saat itu juga gerak langkah kita akan tersinergi bersamanya.

Ketiga, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa bekerja seorang diri. Untuk membuat suatu pencapaian besar diperlukan adanya kerjasama satu sama lain. Memadukan gagasan, tenaga, dan juga sumber daya untuk menggapai hasil terbaik.

Dalam hal ini diperlukan rasa saling percaya antara satu orang dengan orang yang lain. Masalahnya, bukan perkara mudah untuk membangun sebuah solidaritas sosial yang kuat. Dan bulan suci Ramadan mengajarkan kita tentang bagaimana seharusnya kita melangkah. Menunjuki kita strategi untuk merangkai kebersamaan melalui zakat atau strategic collaboration.

Keempat, pikiran positif yang dipadukan dengan dukungan solidaritas sosial adalah sesuatu yang sangat powerful untuk menggerakkan langkah kita menerjang kesulitan akibat pandemi. Bukan sebuah kemustahilan bagi kita untuk melewati masa sulit ini. Saatnya Hari Kebangkitan Nasional untuk bukan hanya dimaknai secara pemikiran, tetapi juga harus diimplementasikan dalam aksi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun