Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjaga Nutrisi ala Sunnah Nabi, KOJIMA Kunci Rengkuh Nikmat Ramadan dalam Imun dan Iman

20 April 2021   10:29 Diperbarui: 20 April 2021   17:49 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Nutrisi ala Sunnah Nabi, KOJIMA Kunci Rengkuh Nikmat Ramadan dalam Imun dan Iman
KOJIMA, Sumber Nutrisi yang Berdasar Sunnah Nabi | Sumber gambar : Diolah dari KOJIMA Product Knowledge Samber!

Suasana pandemi COVID-19 yang masih belum usai menjadikan Bulan Suci Ramadan kali ini tidak semata tentang upaya memperbaiki diri, menjaga hati, atau meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci. Akan tetapi juga berupa tindakan perlawanan terhadap pandemi yang meliputi ketaatan terhadap protokol kesehatan, upaya menjaga imunitas tubuh, serta kepedulian untuk menjaga kesehatan diri masing-masing sehingga terhindar dari paparan virus maupun jenis-jenis penyakit lainnya.

Ramadan yang kita jalani tahun ini bukanlah Ramadan pertama yang berjalan dalam periode pandemi COVID-19, sehingga sayogyanya kita sudah lebih banyak belajar dari tahun sebelumnya agar tetap bisa menikmati momen bulan suci ini secara optimal. Menunaikan ibadah puasa Ramadan bukanlah alasan yang menjadikan tubuh kita kehilangan tenaga, lemah, atau apalagi mudah jatuh sakit. Justru aktivitas ibadah puasa kita memiliki cukup banyak hikmah terkait dengan kesehatan diri. Sebagaimana dikutip dari laman kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ibadah puasa memiliki setidaknya tiga manfaat besar yaitu berupa mengoptimalkan proses detoksifikasi yang dilakukan tubuh, meningkatkan kemampuan regenerasi sel oleh organ-organ tubuh, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Secara garis besar ibadah puasa sangatlah membantu dalam melindungi aspek kesehatan seseorang yang menjalankannya. Hal ini sangat wajar mengingat Agama Islam sendiri merupakan agama yang mengajari umatnya untuk senantiasa menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap aktivitas ibadah yang disyariatkan kepada umat muslim tentunya memiliki cukup banyak hikmah dibaliknya, termasuk diantaranya adalah kesehatan.

"Bulan suci Ramadan kali ini adalah kesempatan besar untuk merengkuh manfaat dari sunnah nabi. Bukan semata tentang tata cara melaksanakan ibadah, tapi juga tentang bagaimana hidup dengan lebih sehat. Keselarasan diantara keduanya akan memastikan momen Ramadan menjadi lebih indah untuk diarungi."

Kita mengetahui bahwa ibadah puasa Ramadan selain merupakan bagian dari rukun Islam yang wajib ditunaikan, ternyata menurut beberapa hasil studi juga menunjukkan kontribusi positif terhadap kesehatan para "pelakunya". Kesehatan merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Hanya saja terkadang hal itu seringkali dilupakan oleh sebagian orang. Padahal Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dan panutan segenap umat muslim di dunia merupakan sosok yang memegang teguh arti penting kesehatan. Bahkan bisa dibilang kalau beliau adalah manifestasi langsung dari keselarasan antara aspek rohaniah dengan jasmaniah.

 Ibadah menjadi jembatan serta representasi ketaatan hamba terhadap penciptanya sekaligus sebagai media yang mengantarkan diri seseorang untuk senantiasa sehat secara jasmani. Sebagaimana disampaikan dalam beberapa riwayat dan sirah nabawiyah (sejarah perjalanan hidup nabi), Rasullullah Muhammad SAW hanya mengalami sakit sebanyak dua kali saja sepanjang hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa beliau merupakan sosok yang benar-benar menjaga kesehatan diri. Sehingga sepatutnyalah kita sebagai umatnya turut meneladani apa yang beliau lakukan.

Apa rahasia Baginda Nabi sehingga memiliki kondisi fisik begitu prima di hampir sepanjang usia hidup beliau? Barangkali sebagian dari kita ada yang mengatakan karena beliau adalah nabi, bukan manusia biasa, dekat dengan Sang Pemilik Kesehatan, dan sejenisnya. Namun dari sisi menjalani hidup sehari-hari sebenarnya Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul yang paling "manusiawi". Beliau menikmati hidangan dan menjalani hidup selayaknya kita pada umumnya. Beliau melakukan rutinitas sebagaimana yang orang-orang kebanyakan lakukan dalam kesehariannya. Bedanya mungkin beliau memiliki pengetahuan yang luar biasa khususnya tentang hal-hal yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Dan pengetahuan itulah yang sebenarnya bisa kita manfaatkan sebagai bekal berharga untuk turut meneladani bagaimana pola hidup beliau sehingga memiliki fisik yang tangguh.

Wasiat Kanjeng Nabi

Suatu ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW pernah berwasiat kepada para sahabat dan tentunya kepada kita juga sebagai umatnya. Beliau mengatakan, "Aku tinggalkan kepadamu (umatku) dua perkara. Jika kamu berpegang teguh kepada keduanya maka niscaya kamu tidak akan tersesat untuk selama-lamanya. (Dua perkara itu adalah) Al-Qur'an dan Sunnah." (HR Muslim). Dalam kaitannya dengan kesehatan, kedua hal itu (Al-Qur'an dan Sunnah) juga memberikan kita banyak petunjuk yang jikalau digali lebih jauh pasti akan dapat memberikan pengaruh positif bagi kita.

Dalam beberapa kesempatan Rasullullah Muhammad SAW setidaknya telah mewariskan kepada kita beberapa "resep" hidup sehat. Beliau pernah bersabda perihal manfaat madu, habbatussasuda (jinten hitam), dan korma sebagai komoditas yang memiliki fungsi penting dalam memelihara kesehatan tubuh seseorang.

Sebuah riwayat hadits Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa madu merupakan obat untuk sakit jasmani. Melengkapi Al-Qur'an yang memiliki peran penting sebagai obat bagi aspek ruhani. Bahkan madu juga disinggung oleh Allah SWT didalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 68-69 yang intinya adalah didalam madu tersimpan khasiat menyembuhkan bagi manusia.

Mengutip dari laman detikfood, kandungan nutrisi yang terdapat pada madu cukup beragam. Mulai dari dari protein, enzim, air, karbohidrat, vitamin hingga mineral yang berperan penting dalam menjaga daya tahan atau imunitas tubuh, antioksidan, dan antibakteri. Menilik situasi pandemi seperti sekarang tentunya mengonsumi madu akan sangat berkontribusi dalam melindungi tubuh seseorang dari serangan virus seiring imunitas kuat yang dimiliki.

Selain madu, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda perihal manfaat dari habbatussauda atau jinten hitam bagi kesehatan. Beliau  mengatakan bahwa habbatussauda itu merupakan obat bagi segala macam penyakit kecuali kematian. Rasullullah seperti mengatakan secara gamblang betapa besarnya manfaatnya habbatussauda ini dalam menyembuhkan berbagai penyakit (kecuali kematian). Meski tidak jarang masih ada saja orang-orang yang meragukannya.

Kandungan nutrisi yang dimiliki habbatussauda seperti asam amino, serat, protein, zat besi, kalsium, natrium, dan lain-lain menurut beberapa hasil riset sangatlah baik dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, menetralisir racun, serta beberapa manfaat lainnya. Sebagai bentuk ikhtiar menjaga kesehatan dan memastikan kondisi tubuh tetap prima untuk menjalani ibadah di bulan suci tentunya mengonsumsi habbatussauda dapat dipertimbangkan.

Sedangkan "resep" lain yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi kepada kita umatnya adalah tentang keutamaan dari buah korma. Meskipun korma acapkali dikenal sebagai buah dari tanah arab namun keberadannya seperti sudah menjadi sesuatu yang biasa di Indonesia. Terlebih pada momen Bulan Ramadan yang mana cukup banyak diantara kita menjadikan korma sebagai sajian takjil saat berbuka. Apalagi korma juga memenuhi "syarat" anjuran berbuka dengan yang manis karena memiliki implikasi positif yaitu mampu mengembalikan energi dengan cepat selepas seharian penuh menahan lapar dan dahaga. Tidak hanya itu, sebagaimana pernah disebut oleh Baginda Nabi melalui sabdanya bahwa korma merupakan pembawa keberkahan serta penangkal racun dan sihir.

Sumber Nutrisi 3 in 1

Kehadiran momen bulan suci Ramadan jelas tidak bisa kita nikmati setiap saat mengingat kehadirannya yang hanya sebulan dalam satu tahun. Sehingga kesempatan berharga ini harus benar-benar dimanfaatkan betul untuk mengeruk keuntungan semaksimal mungkin dari momen berharga ini. Jangan sampai kita tergolong sebagai pribadi yang merugi hanya karena terhalang untuk mendapatkan kebaikan Ramadan sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dan salah satu halangan yang sepatutnya kita singkirkan adalah ketidakberdayaan kita untuk beribadah secara maksimal di Bulan Suci Ramadan ini terkait kemungkinan kita untuk jatuh sakit. Baik itu karena jenis penyakit tertentu atau karena infeksi COVID-19 yang kini sedang melanda. Oleh karena itu segenap daya upaya perlu kita lakukan agar kita bisa menikmati Ramadan dengan baik. Bagaimanapun juga kita tidak pernah tahu apakah kita masih akan bersua dengan Ramadan yang akan datang atau justru sekarang menjadi momen terakhir yang bisa kita jalani sehingga momen kali ini haruslah benar-benar kita manfaatkan.

Ibadah puasa memang memiliki efek baik terhadap kesehatan. Namun kita tetap harus membarenginya dengan ikhtiar lain untuk memastikan bahwa tubuh kita juga benar-benar siap secara jasmani guna menjalani serangkaian ibadah di bulan suci ini. Memberdayakan apa yang disabdakan oleh Baginda Nabi maka alangkah baiknya apabila selama periode Bulan Ramadan ini kita berupaya untuk memperkaya asupan nutrisi dengan mengonsumsi madu, habbtatussauda, dan juga korma. Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini rasa-rasanya sudah tidak perlu lagi bagi kita untuk mengonsumsi ketiga jenis komoditas tersebut satu persatu karena KOJIMA menghadirkan Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu. Mengonsumsi KOJIMA sama halnya dengan kita mengonsumsi ketiga sumber nutrisi sekaligus sehingga menjadi lebih praktis tapi tetap kaya manfaat. KOJIMA menghadirkan manfaat 3 in 1 dalam produk yang disajikan.

Manfaat yang terkandung pada buah korma seperti meningkatkan sistem imunitas sekaligus sumber energi bagi tubuh akan berpadu menjadi satu dengan manfaat jinten hitam yang berfungsi untuk melawan infeksi, mencegah kanker, serta menjadi obat beragam jenis penyakit. Ditambah lagi dengan khasiat madu yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan trigliserida, menurunkan tekanan darah, dan lain-lain. Perpaduan dari ketiganya menurut hasil pengujian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM) menjadikan KOJIMA efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus sehingga menjadi tidak mudah sakit selain sebagai penambah nutrisi alami bagi tubuh.

Menikmati KOJIMA saat berbuka puasa dan bersantap sahur insyaallah akan memberikan nutrisi pengganti selepas seharian penuh berpuasa dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga saat menjalankan aktivitas nantinya kita menjadi lebih sehat, kuat, dan tentunya semangat. Menjaga asupan nutrisi tubuh menggunakan sumber nutrisi yang diwariskan oleh Kanjeng Nabi pastinya memiliki nilai sunnah yang berimbal pahala. Selain itu manfaanyat secara kesehatan yang berperan penting untuk memperkuat imunitas tubuh akan sangat berguna dalam menunjang upaya kita mengarungi Ramadan dengan kualitas iman yang meningkat dan nikmat yang berlipat-lipat. Menjaga nutrisi ala sunnah nabi merupakan kunci membentuk imunitas tubuh yang kuat. Sehingga kita bisa mengarungi Ramadan kali ini dengan hikmat seraya meraih nikmat yang besar dari manisnya iman.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]; [8]; [9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun