Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com
Lelaki Rendah Hati Pemantik Semangat Mengaji
Dengan ayah dua anak ini, sebenarnya saya familiar dengan wajah-nya sejak lama. Dulu semasa awal menikah, saya pernah tinggal di kontrakan tidak jauh dari masjid.
Lelaki sederhana, dengan bacaan Qur'an yang tartil menjadi imam tetap di masjid daerah Tangsel. Saya kalau sedang di rumah, turut berjamaah di masjid ini.
Belasan tahun kemudian, kami ketemu dengan tidak disengaja. Setelah saya pindah rumah, anak anak beranjak dewasa. Beliaupun demikian, sudah berkeluarga dengan penampilan santun berwibawa.
Ketika itu komunitas saya gawangi, hendak mengadakan kegiatan berbagi. Kegiatan didukung brand ternama, mencari Yayasan penerima. Saya melihat spanduk rumah tahfidz di tempat umum, menghubungi nomor yang tertera.
Setelah janjian via phone, pada pertemuan itu melempar ingatan ke belakang. Ustad As'ad namanya, dengan mudah saya mengingat wajah-nya. Kini bersama istri, Pak Ustad menjadi pengelola Rumah Tahfidz itu.
Ketika berbincang, saya menyinggung nama masjid -- tempat beliau menjadi imam--, maka tersebutlah nama- nama jamaah. Termasuk (alm) ayah mertua, juga kenal ibu mertua dan kakak mbarep. Dan beliau sekarang masih menjadi imam, masjid tempat kali pertama saya melihatnya.
Sepanjang obrolan, saya menangkap kesan yang baik. Selalu menyimak penuh yang disampaikan orang lain, menanggapinya dengan kalimat yang tertata. Pun saat memberi tanggapan, tidak ada kesan menonjolkan diri.
Saya tahu, beliau penghafal quran yang tawadhu. Menyampaikan ilmunya, kepada anak-anak santri di Rumah Tahfidz dikelola. Bahkan beliau rela resign dari kantor tempat bekerja, karena faktor lingkungan yang kurang mendukung.
Hapalan mengaji yang dimiliki, kawatir tumpul karena tidak diasah setiap hari. Dan setiap ada tugas ke luar kantor, godaan menerima uang saku di luar gaji sangatlah tinggi. Maka dengan bulat hati, beliau mengundurkan diri setelah dua tahun ngantor.
Dan kini, lelaki sederhana mengabdikan diri untuk Rumah Tahfidz. Mengajar di beberapa tempat, menanamkan kecintaan pada kitab suci. Termasuk kepada kami para bapak, ikut belajar mengaji di akhir pekan.
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025