Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Setelah Ramadan Bercerita Selesai Lalu Bagaimana?

4 April 2025   10:56 Diperbarui: 5 April 2025   07:39 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah Ramadan Bercerita Selesai Lalu Bagaimana?
suasana idul fitri- (Dokumentasi Pribadi)

Jujurly, ada yang selalu membuat bulan Ramadan terasa seru. Menurut saya, salah satunya dengan Ramadan Bercerita di Kompasiana. Semangat menulis ini terlecut, dengan tema-tema yang sudah disiapkan. Bagi saya -- soal tema Ramadan--, sedikit meringankan beban.

Dari kali pertama -- sebelumnya namanya-- Tebar Hikmah Ramadan atau THR diadakan, seingat saya belum pernah absen. Saya antusias, menunggu microsite Ramadan diluncurkan di Kompasiana. Dan tak enggan, membagikan link di medsos atau group percakapan.

Sayang kalau dilewatkan, sayang kalau tidak ikutan. Ramadan Bercerita, membuat saya merasa produktif di bulan penuh berkah. Dan tulisan bisa menjadi jalan ninja, berbagi kisah berbagi cerita. Kita tidak tahu, sangat mungkin kisah dituliskan bisa menginspirasi orang lain. 

Oke, tak dipungkiri hadiah salah satu faktor. Namun sebenarnya, ada yang lebih menyemangati. Yaitu bahwa Ramadan Bercerita, bisa menjadi wasilah blogger menebarkan kebaikan.

Setiap tema disajikan, menantang saya mengorek pengalaman yang relate. Kejadian yang pernah dialami, dulunya dianggap biasa bahkan remeh temeh. Ketika dingat dikisahkan ulang, tak ayal menerbitkan rasa haru bercampur bahagia.

Kompasianer, 30 hari nyatanya tidak lama. Saat tulisan ini diposting, Ramadan telah 4 hari berlalu. Suasananya belum sepenuhnya hilang, awal syawal sarat dengan kumpul keluarga.

Suka cita Ramadan, ditutup dengan Hari Raya Idulfitri. Hari kemenangan, dihadiahkan bagi yang sungguh-sungguh berproses sepanjang bulan suci. Wajah wajah ceria, berbaju terbaik bersantap aneka menu menggugah selera.

Syawal hari kedua, sebagian dari kita mungkin ada mulai syawalan. Adalah puasa sunnah 6 hari, boleh berturut-turut atau diselang-seling.

Saat berbuka dan atau sahur, membuat vibes Ramadan yang hangat kembali hadir. Rasanya, ingin lebih lama berada di bulan suci. Tetapi faktanya, bulan mulia telah berlalu. Dan bahwa Ramadan Bercerita di Kompasiana tahun ini, sudah benar-benar selesai.

Setelah Ramadan Bercerita selesai lalu bagaimana?

--- -- --

suasana mudik- (Dokumentasi Pribadi)
suasana mudik- (Dokumentasi Pribadi)

Setengah abad, diperkenankan-Nya bernafas menjalani hari ke hari. Sedikit banyak saya bisa membedakan, suasana Ramadan dengan bulan- bulan selainnya.

Bagi saya Ramadan, seperti memiliki daya magis yang susah dijelaskan. Bahwa meresapi bulan Ramadan, musti dari sudut pandang hati. Mau jujur sejujur-jujurnya, bersedia menaklukan ego.

Bahwa hanya di Ramadan, ada pergerakan kolektif dalam hal kebaikan. Setiap orang dengan suka rela, berlomba-lomba berbuat baik. Sore di bulan Ramadan, semesta menampilkan suka cita di mana-mana.

Pedagang sedang meraup berkah, dagangan takjil-nya diserbu pembeli. Masjid mushola menggelar buka puasa, jamaah berjajar menunggu bedug berbuka. Yang dompet sedang tipis, tak ada alasan tidak bisa makan.

Kaum muslimin, dinaungi atmosfer keistimewaan. Puasanya, berkegiatannya, ibadahnya, bahkan sampai tidurnya, semua ada value yang didapatkan. Sekecil apapun kebaikan, niscaya dilipatgandakan ganjaran. Tugas kita, terus meluruskan niat.

Termasuk saat menulis, kita bisa niatkan untuk berbagi kebaikan. Agar tulisan menjadi amal, yang kelak memberatkan timbangan kebaikan di hari pembalasan.

Setelah Ramadan Bercerita Selesai Lalu Bagaimana?

suasana ngabuburit- (Dokumentasi Pribadi)
suasana ngabuburit- (Dokumentasi Pribadi)

Kita manusia, diciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Tugas kekhalifahan adalah tugas mulia, yang akan membentuk manusia sebagai hamba sejati.

Manusia mengemban amanah, untuk sujud beribadah kepada-Nya. Mengelola, memelihara alam semesta seisinya. Demi kemakmuran bersama, diestafetkan dari generasi ke generasi.

Masing-masing manusia, bisa berkontribusi dengan keahlian yang dimiliki. Yang ahli bahasa atau mengaji, bisa mengajarkan ilmunya ke yang belum bisa. Yang ahli di bidang farmasi, bisa membaktikan diri untuk kesehatan orang lain.

Yang jago memasak, yang piawai menjahit, yang pandai ber-make up, dan keahlian lainnya sangat bisa berkontribusi dengan keahliannya. Termasuk yang punya kebisa-an menulis, jangan sia-siakan hal tersebut.

Ramadan Bercerita di Kompasiana, memang telah selesai untuk Ramadan tahun ini. Tetapi, kita musti terus menulis dan berkarya.

---- ---

Selepas Ramadan, tugas berat sedang menunggu di depan mata. Adalah mempertahankan kebiasaan di bulan suci, dilanggengkan selama sebelas bulan ke depan. Sembari membumbungkan harap, usia disampaikan di Ramadan tahun berikutnya.

Yang Ramadan shalatnya berjamaah ke masjid, kini saatnya diteruskan. Apalagi shalat subuhnya, jangan absen ke masjid atau musholla kecuali uzur.

Kalau puasa Ramadan yang sebulan penuh bisa, jangan lupa puasa sunnah-nya. Entah senin kamisnya, entah ayyamul bidh, atau puasa sunnah lainnya. Ngajinya yang srgep di Ramadan, jangan kendor sebelas bulan ke depan.

Btw, sebenarnya tulisan ini sedang menasihati diri sendiri. Saya banyak lupa dan dosa, sangat mungkin terlena kembali ke kebiasaan lama.

Dan yang tak boleh abai, adalah terus menebarkan kebaikan. Sesuai skill teman-teman Kompasianers, yang piawai merangkai kata-kata. Melalui tulisan yang memberi pencerahan, sangat mungkin kebaikan disebarkan.

So Kompasianer, mari lanjutkan kebiasaan Ramadan Bercerita. Dengan menulis saban hari, dengan tema menyesuaikan dan up to date.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun