Agung MSG
Agung MSG Wiraswasta

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kebahagiaan Sejati dalam Islam: Rahasia Mencapainya Melalui Puasa dan Praktik Ibadah

12 April 2023   05:21 Diperbarui: 12 April 2023   05:18 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan Sejati dalam Islam: Rahasia Mencapainya Melalui Puasa dan Praktik Ibadah
Faktanya, puasa itu membahawa bahagia | Pexels.com/Monstera

Menggali konsep kebahagiaan dalam islam itu sungguh menarik. Ajaran Islam menegaskan bahwa kebahagiaan dapat diraih bila kita berupaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan beribadah kepada allah swt, dan memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual.

Islam mengajarkan bahwa tujuan hidup manusia sebenarnya adalah mencari keridhaan Allah SWT. Oleh karena itu, konsep kebahagiaan dalam Islam bukan hanya terkait dengan kebahagiaan dunia semata, tetapi juga kebahagiaan akhirat yang abadi.

Menurut pandangan Islam, kebahagiaan adalah perasaan yang menimbulkan ketenangan (sakinah), ketenteraman (mutmainnah), keamanan batin, pengharapan, kepuasan, cita-cita dan kasih sayang yang bersumberkan keimanan. Kebahagiaan dunia dalam konsep Islam adalah semu dan fana. Kebahagiaan abadi dalam Islam adalah kebahagiaan yang kekal, terus menerus dimiliki dan tidak hilang dari seseorang.

Konsep kebahagiaan dalam Islam juga dapat dilihat dari perspektif psikologi. Islam mengajarkan bahwa pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual dapat menjadi kunci untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beribadah kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual merupakan bagian dari konsep kebahagiaan dalam Islam.

Selain itu, kebahagiaan dalam Islam sering dikaitkan dengan ketakwaan dan kenikmatan dari Allah SWT. Menurut Ahmad Tamimi, konsep kebahagiaan menurut Islam adalah mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan cara beribadah kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.

Dalam Islam, kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan konsekuensi dari mencari keridhaan Allah SWT. Dengan mengikuti ajaran Islam dan memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual, seseorang dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang abadi.

Mengungkap Prinsip-Prinsip Kebahagiaan dalam Islam

Kebahagiaan adalah tujuan akhir bagi setiap manusia. Namun, apakah Anda tahu bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan melalui hubungan dekat dengan Allah SWT? Dalam perspektif Islam, terdapat beberapa prinsip kebahagiaan yang harus dijalankan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi dan sejati.

Pertama, menjalin hubungan yang kuat dengan Allah melalui ibadah dan pengabdian. Dalam beribadah, seseorang dapat meraih rasa tenang dan damai di hatinya. Ini adalah langkah pertama dalam mencari kebahagiaan sejati.

Kedua, mempraktikkan kebaikan dan keadilan. Islam mendorong umatnya untuk berbuat baik kepada sesama dan mempraktikkan keadilan. Dengan menjadi orang yang baik dan adil, seseorang dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun