Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com
Kebahagiaan Sejati dalam Islam: Rahasia Mencapainya Melalui Puasa dan Praktik Ibadah
Ketiga, bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Allah SWT. Orang yang bersyukur akan selalu melihat sisi baik dalam setiap situasi dan mampu menghargai apa yang dimilikinya. Bersyukur adalah kunci kebahagiaan.
Keempat, sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan kehidupan. Sabar adalah bagian dari konsep kebahagiaan dalam Islam. Dengan sabar, seseorang mampu memperkuat iman dan memperoleh kebahagiaan yang hakiki.
Kelima, berusaha semaksimal mungkin dan berdoa. Sebagai seorang Muslim, seseorang harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan hidupnya. Namun, dalam berusaha, seseorang tidak boleh melupakan aspek spiritualnya. Seorang Muslim harus senantiasa berdoa dan memohon pertolongan Allah SWT dalam segala hal yang dilakukan, baik dalam hal kebahagiaan maupun kesulitan.
Dalam Islam, kebahagiaan tidak hanya terkait dengan pencapaian materi, namun juga berkaitan dengan aspek spiritual dan sosial. Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya menghindari segala bentuk perilaku yang dapat merusak kebahagiaan, seperti dosa, maksiat, dan keinginan yang tidak terkendali.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip kebahagiaan dalam Islam, seseorang akan mampu menemukan kebahagiaan yang sejati dan abadi, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, mari kita jalankan prinsip-prinsip kebahagiaan ini untuk meraih kebahagiaan yang sejati dan abadi.
Puasa Dapat Berkontribusi Pada Peningkatan Kemampuan Dan Regulasi Kemarahan
Puasa tidak hanya melibatkan aspek spiritual, tetapi juga dapat berkontribusi pada regulasi emosi dan kemampuan seseorang untuk mengatasi kemarahan. Ada beberapa mekanisme terkait puasa yang dapat membantu meningkatkan kemampuan dan regulasi kemarahan.
Pertama, puasa dapat meningkatkan kesadaran diri seseorang terhadap emosi, termasuk kemarahan. Kesadaran diri yang lebih tinggi dapat membantu seseorang mengatur kemarahan dengan lebih baik.
Kedua, puasa dapat membantu meningkatkan pengendalian diri secara umum, termasuk dalam mengatasi kemarahan. Seseorang yang mampu mengendalikan keinginan untuk makan dan minum selama puasa akan lebih mudah mengendalikan kemarahan.
Ketiga, puasa juga dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres, yang dapat membantu seseorang lebih mudah mengatasi situasi yang menimbulkan kemarahan.
Keempat, puasa dapat membantu meningkatkan kesabaran seseorang. Saat berpuasa, seseorang harus bersabar dalam menunggu waktu berbuka puasa. Hal ini dapat membantu seseorang lebih sabar dalam menghadapi situasi yang menimbulkan kemarahan.