Agung MSG
Agung MSG Wiraswasta

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa, Istiqomah dan Jiwa Mulia: Kunci Kesuksesan dalam Hidup di Era Kekinian

13 April 2023   06:29 Diperbarui: 13 April 2023   06:36 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa, Istiqomah dan Jiwa Mulia: Kunci Kesuksesan dalam Hidup di Era Kekinian
Puasa akan melatih kita untuk tetap istiqomah dan menjadikan diri jiwa mulia | Dokpri

Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia merupakan konsep penting dalam Islam. Puasa adalah ibadah yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Allah. Istiqomah adalah sikap konsisten dalam menjalankan perintah Allah dan menjadi kunci kesuksesan hidup dalam perspektif Islam. Sementara Jiwa Mulia adalah jiwa yang selalu berusaha melakukan kebaikan dan menjadi kunci kesuksesan hidup dalam perspektif Islam.

Puasa, khususnya puasa di bulan Ramadan, tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Allah. Tetapi juga memiliki manfaat kesehatan fisik dan mental. Istiqomah menjadi kunci kesuksesan hidup dalam perspektif Islam karena dapat mempertahankan kebaikan yang telah dicapai dan meningkatkan kualitas hidup. Sementara Jiwa Mulia menjadi kunci kesuksesan hidup karena dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Konsep-konsep ini erat hubungannya dalam Islam dan menjadi landasan penting dalam mencapai kesuksesan hidup.

 

Pentingnya Istiqomah, Qolbun Salim, dan Jiwa Mulia dalam Islam

Istiqomah dalam Islam artinya bertahan dan tetap teguh dalam melakukan kebaikan dan mengikuti perintah Allah. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang artinya lurus atau tegak. Istiqomah sangat penting dalam Islam karena bisa membantu kita memperkuat iman dan taqwa kepada Allah, serta menjaga hubungan yang baik dengan Allah, keluarga, dan masyarakat.

Ada belasan ayat dalam Al-Quran yang dapat memotivasi kita akan pentingnya menjaga istiqomah dan tetap berada pada jalan yang lurus. Ini diantaranya :

* QS Al-Fatihah 1:6-7 menyatakan bahwa orang-orang harus meminta petunjuk pada Allah untuk tetap berada pada jalan yang benar, yaitu jalan yang diberkati oleh Allah dan bukan jalan yang dimurkai atau jalan yang sesat.
* QS Yunus 10:89 juga menekankan pentingnya untuk tetap berada pada jalan yang benar dan tidak mengikuti orang yang tidak memiliki pengetahuan.
* Sementara itu, QS Al Hud 10:112 menekankan pentingnya untuk tetap pada jalan yang benar sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah dan untuk tidak melampaui batas.

Dengan kata lain, petikan Al-Quran ini mengajarkan pentingnya istiqomah dan konsisten dalam menjalani kehidupan yang benar dan tidak tergoyahkan oleh godaan-godaan yang dapat mengalihkan seseorang dari jalan yang benar.

Namun, menjaga istiqomah juga memiliki tantangan. Beberapa tantangan itu antara lain godaan dan cobaan yang bisa mengubah sikap dan perilaku kita, kesibukan dan tekanan hidup yang bisa mengganggu istiqomah kita. Untuk mengatasi tantangan itu, kita harus selalu memperkuat iman dan memperbaiki diri secara terus-menerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun