Agung MSG
Agung MSG Wiraswasta

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Maaf dan Memaafkan: Kunci Damai dalam Berinteraksi dan Komunikasi Sosial

29 April 2023   06:52 Diperbarui: 29 April 2023   07:01 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maaf dan Memaafkan: Kunci Damai dalam Berinteraksi dan Komunikasi Sosial
Memaafkan itu menyehatkan, memberi kedamaian, memuliakan dan memerdekakan. | practicalrecovery.com

"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (Asy-Syuura: 43)

Memaafkan itu penting, baik untuk hati dan karir. Saling memaafkan adalah ajaran yang dianut oleh semua agama. Sebagai manusia yang lemah dan tidak sempurna, kita semua pasti memiliki kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk saling memaafkan.

Ketika menghadapi masalah, perselisihan, atau pertikaian, memaafkan adalah kunci untuk menyelesaikan masalah dan mencapai perdamaian serta solusi. Memaafkan juga sangat penting dalam hubungan sosial dan komunikasi dengan orang lain.

Kata "maaf" adalah salah satu dari tujuh Kata Emas dalam Adi Layanan dan Customer Service, yaitu "MaMa TeSi Mohon ToMat" (Mari, Maaf, Terima Kasih, Silakan, Mohon, Tolong, Selamat). 

Memaafkan itu bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga, juga dapat membantu dalam karir dan profesi. Orang yang pandai memaafkan dianggap sebagai orang yang baik, soleh, matang, dan menyenangkan. Ia rendah hati dan cenderung lebih sehat secara fisik. Sebaliknya, ketika tidak memaafkan, kita hanya akan merasa sakit dan tidak bahagia. Bahkan sering dianggap sebagai orang yang egois, sombong, dan tidak disenangi orang.

Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial, sikap untuk saling memaafkan harus kita prioritaskan. Tanpa syarat dan terkecuali. Karena dengan memaafkan, kita dapat menciptakan keharmonisan dalam hubungan sosial dan mencapai kedamaian dalam hidup kita.

Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan Jiwa dan Raga: Perspektif Islam dan Temuan Riset Ilmiah

Memaafkan itu penting dan berdampak terhadap kesehatan jiwa dan raga. Seorang pakar psikologi dari Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat, Dr. Worthington Jr, mengemukakan dalam riset ilmiahnya yang berjudul Forgiveness in Health Research and Medical Practice di jurnal Explore bahwa orang yang tidak memaafkan memiliki dampak negatif pada kesehatan mereka.

Orang yang tidak memaafkan lebih cenderung merasa marah dan memiliki penurunan fungsi kekebalan tubuh yang sama seperti orang yang sedang stres, marah, dan agresif. Hal ini juga meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa sifat saling memaafkan dapat menurunkan tekanan darah dengan lebih cepat. Selain itu, orang yang mampu memaafkan juga memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik secara jiwa dan raga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun