agung nugroho
agung nugroho Lainnya

bercerita lewat kata

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Manfaat Kesehatan dari Puasa Ramadan

15 Maret 2024   20:01 Diperbarui: 15 Maret 2024   20:04 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat Kesehatan dari Puasa Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadan, bulan suci dalam agama Islam, adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia. Dipandang sebagai bulan yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah, Ramadan menjadi momen yang sangat penting dalam praktik keagamaan umat Islam.

Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menjalani puasa, salah satu dari lima rukun Islam. Ini adalah periode di mana umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lainnya yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, lebih dari sekadar menahan diri dari kebutuhan fisik, Ramadan juga melibatkan refleksi spiritual, peningkatan ibadah, dan kepedulian sosial.

Dalam tradisi Islam, Ramadan dianggap sebagai bulan yang diwahyukan Al-Quran, kitab suci umat Islam, kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, selama bulan ini, umat Muslim memperdalam hubungan mereka dengan Al-Quran melalui membaca, mempelajari, dan merenungkan ayat-ayatnya.

Selain itu, Ramadan juga dilihat sebagai waktu untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Banyak umat Islam yang mengambil kesempatan ini untuk melakukan amal kebajikan, menyumbang kepada yang membutuhkan, dan memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat.

Dengan segala kekayaan spiritual dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Ramadan bukan hanya sekadar bulan puasa, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang memperkaya hati dan jiwa umat Muslim.

Respons Tubuh Terhadap Puasa Ramadan

Selama periode puasa Ramadan, tubuh manusia mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang signifikan sebagai respons terhadap penundaan konsumsi makanan dan minuman. Berikut adalah beberapa perubahan utama yang terjadi dalam tubuh:

 1. Penurunan Level Glukosa Darah

Setelah berpuasa selama beberapa jam, tubuh mulai memanfaatkan cadangan glukosa dalam darah dan hati untuk memenuhi kebutuhan energi. Akibatnya, level glukosa darah cenderung menurun. Ketika cadangan glukosa terdepleksi, tubuh mulai mengandalkan proses gluconeogenesis, yaitu pembentukan glukosa dari sumber-sumber alternatif seperti asam lemak dan protein.

 2. Perubahan Metabolisme Lemak.

Selama puasa, tubuh beralih dari penggunaan glukosa sebagai sumber energi utama ke penggunaan lemak. Proses ini dikenal sebagai ketosis, di mana lemak dipecah menjadi asam lemak bebas dan keton sebagai sumber energi alternatif. Keton yang diproduksi kemudian digunakan oleh otak dan jaringan lain sebagai bahan bakar, mengurangi ketergantungan pada glukosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun