agung nugroho
agung nugroho Lainnya

bercerita lewat kata

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Opor Ayam Lebaran: Tradisi Kuliner yang Menggugah Selera dan Keharmonisan Keluarga

20 Maret 2024   11:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:20 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opor Ayam Lebaran: Tradisi Kuliner yang Menggugah Selera dan Keharmonisan Keluarga
dokumen pribadi

   - Kentang, yang diiris atau dipotong dadu, kadang-kadang ditambahkan untuk menambah tekstur dan rasa.

7. Minyak: Biasanya minyak kelapa atau minyak goreng digunakan untuk menumis bumbu-bumbu halus sebelum ditambahkan ke dalam santan.

8. Air: Air biasa digunakan untuk melarutkan santan dan mereduksi kuah hingga mendapatkan konsistensi yang diinginkan.

9. Bahan Pelengkap (opsional):

   - Daun bawang, iris halus, untuk penyajian dan tambahan aroma.

   - Sereh, digeprek dan direbus bersama dengan opor untuk memberikan aroma yang khas.

Dengan menggunakan bahan-bahan tradisional ini dengan proporsi yang tepat, opor ayam akan menghasilkan kuah yang kaya rasa dengan aroma rempah yang lezat, serta daging ayam yang empuk dan beraroma.

Pembuatan dan menikmati opor ayam dalam tradisi keluarga Indonesia tidak hanya sekadar tentang proses memasak dan makan bersama, tetapi juga merupakan momen yang memperkuat ikatan keluarga dan memupuk nilai-nilai kebersamaan. Berikut adalah sebuah narasi tentang tradisi keluarga dalam pembuatan dan menikmati hidangan ini bersama-sama:

Setiap tahun menjelang Lebaran, aroma rempah-rempah yang harum mulai menyelinap ke setiap sudut rumah. Ini adalah tanda bahwa tradisi keluarga dalam menyambut perayaan Lebaran telah dimulai. Di pagi hari, ibu saya biasanya mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat opor ayam. Dengan hati penuh kasih, dia mulai mengupas bawang, menumbuk rempah-rempah, dan menumisnya dengan hati-hati di atas kompor.

Sementara itu, saya dan saudara-saudara saya membantu dengan mencuci bahan-bahan, memotong sayuran, dan mengaduk santan. Di tengah keriuhan di dapur, kami saling tertawa dan bercanda, menikmati momen kebersamaan yang langka di tengah kesibukan sehari-hari.

Saat opor ayam mulai mendidih dan aroma harum memenuhi udara, kami semua berkumpul di ruang makan. Meja yang telah kami hias dengan kain sarung dan hiasan khas Lebaran dipenuhi dengan berbagai hidangan Lebaran, termasuk opor ayam yang sudah jadi. Keluarga kami duduk bersama di sekitar meja, dengan senyum ceria di wajah kami masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun