Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Guru

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Momen Tepat Ajarkan Puasa, Tadarus, dan Tarawih pada Si Kecil

2 Mei 2021   05:06 Diperbarui: 2 Mei 2021   05:23 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Momen Tepat Ajarkan Puasa, Tadarus, dan Tarawih pada Si Kecil
Ajarkan Ibadah Salat Tarawih Pada Anak (Sumber foto: haibunda.com)

Kedatangan bulan suci Ramadan menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Kehadiran bulan suci Ramadan pun bisa dijadikan sebagai momen yang tepat untuk mengajarkan ibadah puasa, tadarus Al-Quran, hingga salat Tarawih pada si kecil.

Tips Ajarkan Puasa Sejak Dini

Untuk mengajarkan ibadah puasa pada anak-anak, tentu tak selalu mudah seperti yang kita bayangkan. Sebagai orang tua yang bijaksana, kita harus memperhatikan dengan jeli dan saksama agar selama menjalankan ibadah puasanya, anak-anak kita berada pada situasi yang aman baik secara fisik maupun psikisnya.

Untuk itu dalam diri anak-anak perlu distimulasi atau dibangkitkan sejak dini demi membangun karakter positif pada diri mereka.

Pembiasaan adalah sesuatu yang penting. Dengan melihat tradisi atau kebiasaan berpuasa yang berlangsung di dalam keluarganya, seorang anak lambat-laun akan mengikuti tradisi berpuasa tersebut.

Awalnya tentu dengan mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam santap sahur bersama. Bangunkan mereka dengan hati-hati, agar suasana hatinya dapat terjaga. Barangkali ada anak-anak yang agak sulit untuk dibangunkan di kala waktu dini hari.

Jika kita belum berhasil melakukannya, maka pada hari-hari berikutnya di sepanjang bulan Ramadan, kita dapat mencoba membangunkan anak-anak kita saat dini hari. Bangunkan mereka perlahan-lahan dan ajaklah serta untuk menikmati hidangan santap sahur yang sudah terhidang di meja makan.

Apabila anak sudah mulai terbiasa untuk dibangunkan dari tidurnya saat dini hari, maka dalam diri anak akan muncul semangat untuk mengikuti santap sahur secara rutin setiap harinya. Bahkan momen santap sahur akan menjadi momen yang paling dinantikan oleh anak-anak kita saat bulan suci Ramadan kembali tiba di setiap tahunnya.

Kalimat, "Ayah, kapan ya kita bangunnya menjelang subuh hari lalu puasa di sepanjang hari. Rasanya seru banget, deh!" atau "Ibu, saya paling suka kalau bulan Ramadan tiba. Setiap hari pasti bangunnya subuh-subuh, lalu Ibu masak spesial untuk kami semua." akan kerap terdengar diucapkan oleh anak-anak kita bilama mereka sudah mulai terbiasa untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Kepada anak-anak juga perlu dijelaskan makna ibadah puasa Ramadan dalam bahasa sederhana yang mudah mereka pahami. Komunikasikan dengan baik kepada anak-anak kita, agar mereka nantinya dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan ini dalam suasana hati yang gembira dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun