Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Guru

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ubi Jalar, Ikan Bakar, dan Sambal Tuktuk, Resep Anti Ribet Santap Sahur

15 Mei 2019   17:21 Diperbarui: 15 Mei 2019   17:58 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ubi Jalar, Ikan Bakar, dan Sambal Tuktuk, Resep Anti Ribet Santap Sahur
Sambal Tuktuk, Ubi Kayu, dan Ikan Bakar, Menu Istimewa Berbuka Puasa. sumber: dokpri

Bulan puasa bulan penuh berkat, karena akan banyak rahmat dan pahala yang akan Tuhan berikan kepada seluruh umat yang percaya kepada-Nya. Bulan puasa selalu identik dengan Sahur, dimana itulah waktu untuk berbuka puasa yang dilakukan di waktu dini hari bersama dengan seluruh anggota keluarga.

Kegiatan Sahur, diawali dengan kegiatan membangunkan sesama warga yang menjalankan puasa. Banyak cara untuk membangunkan warga agar Sahur, diantaranya dengan menggunakan kentongan, "Sahur...Sahur...", atau dengan menggunakan alat pengeras suara, maupun dengan menggunakan bunyi-bunyian lain yang tidak terlalu mengganggu warga lain, sehingga tercipta toleransi yang kuat antar sesama anggota masyarakat.

Nah, Sahur identik dengan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi untuk menguatkan jasmani selama menjalankan puasa. Sahur juga identik dengan membuat menu-menu makanan yang menarik, sehat, memberikan gizi yang kuat, walau terkesan menu makanan itu sederhana, tetapi menyehatkan tubuh.

Kali ini saya akan membahas menu makanan sederhana khas Batak yang mungkin cocok di lidah Anda yang sedang berpuasa. Menu ini sebenarnya menu sederhana, dan biasa disantap saat pagi hari sebelum berangkat ke ladang atau ke sawah untuk bekerja. Menu ini saya yakini mampu menambah menu makanan Anda saat berbuka puasa, maupun saat Sahur.

Menunya juga tidak asing lagi atau tidak susah di cari. Banyak di sekitar kita. Siapa tidak kenal ubi kayu atau ubi jalar? Ikan asin atau ikan mujahir atau ikan nila, lalu yang membuat menu ini menjadi spesial dengan adanya sambal Tuktuk!

Sambal Tuktuk dan bahan untuk membuat sambalnya. sumber: www.merahputih.com
Sambal Tuktuk dan bahan untuk membuat sambalnya. sumber: www.merahputih.com
Wow apa pulak itu sambal Tuktuk? Sambal Tuktuk adalah sambal khas Batak Toba yang ditemukan ratusan tahun lalu dan berkembang menjadi sambal khas yang bisa membangkitkan selera makan, sehingga stamina untuk bekerja keras ala khas Batak Toba bisa terjangkit dengan baik. Seperti kita tau, orang Batak itu pekerja keras untuk mengolah lahan pertanian, baik itu ladang maupun sawah, sehingga pagi hari sekali, para leluhur menyiapkan santapan sederhana tapi mampu menggugah selera makan yang tinggi dengan campuran rempah-rempah ala Batak Toba yang di giling menjadi sambal.

Sambal Tuktuk Cocok Menu Berbuka Puasa

Saya masih ingat sewaktu kecil dengan hidup sederhana. Nenek setiap pagi pukul 05.00 pagi dini hari, beliau sudah memasak di dapur yang terbuat dari tungku dan perapian. Bermodalkan kayu bakar dan gara -- bahasa Batak -- atau bara api, nenek membakar ikan asin sambil memasak nasi dan sayur Daun Singkong yang sudah ditumbuk halus.

Ketika kangen dengan masakan kampung seperti ini bisa kita lakukan dimanapun untuk mengenangnya. sumber: dokpri
Ketika kangen dengan masakan kampung seperti ini bisa kita lakukan dimanapun untuk mengenangnya. sumber: dokpri
Lalu nenek membuat sambal Tuktuk, hampir sama dengan sambal-sambal dari daerah lain, yang membedakan bumbu-bumbunya, diantaranya:

Kemiri, bawang putih, cabe rawit, bawang merah, digoreng terlebih dahulu. Lalu, di giling atau di ulek. Nah saat mengulek kemiri, bawang dan cabai itulah bunyinya, "Tuk, Tuk, Tuk, Tuk", maka agar lebih gampang disebutkan dinamai sambal Tuktuk.

Lalu tomat yang sudah di bakar atau di rebus di masukkan juga ke penggilingan. Juga tidak ketinggalan rias - sejenis tumbuh-tumbuhan, yang bunganya suka dimakan orang -- yang sudah di bakar atau di rebus.

Semuanya di giling atau di ulek menjadi satu sampai halus. Tambahi garam secukupnya.

Nah, yang membuat sambal Tuktuk ini menjadi spesial, dengan masuknya ramuan atau rempah utama dan paling sakral pada menu masyarakat Batak Toba, apalagi kalau bukan ANDALIMAN.

Ya, Andaliman adalah rempah pembeda sekaligus pelengkap dari rasa sambal Tuktuk ala Batak Toba yang bakal membuat Sahur Anda terasa spesial. Dengan campuran Andaliman pada sambal Tuktuk, maka lidah kita yang merasakannya akan terasa pedas, tetapi pedas yang memikat dan perangsang selera makan kita.

Dengan sambal Tuktuk rasa Andaliman, saya yakin Sahur Anda akan terasa nikmat, begitulah gaya makan ketika pakai sambal Tuktuk, makan ubi kayu sangat lahap walau menunya hanya ikan asin bakar, plus sambal Tuktuk, tetapi selera makan bisa meningkat, sehingga tahan bekerja di ladang atau sawah sampai jam 12 siang dari pukul 07 pagi.

Ubi Kayu, pengganti nasi, karbohidrat yang sangat cocok untuk tubuh saat berpuasa. sumber: dokpri
Ubi Kayu, pengganti nasi, karbohidrat yang sangat cocok untuk tubuh saat berpuasa. sumber: dokpri
Selain sederhana dan menyehatkan, karena ubi kayu atau ubi jalar mengandung karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah, sehingga ubi kayu maupun jalar sangat cocok dijadikan pengganti nasi yang punya kadar gula tinggi, padahal karbohidratnya rendah, selama bulan puasa ini.

Disamping itu, penelitian membuktikan bahwa ubi kayu ataupun ubi jalar mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan mengkonsumsi nasi. Juga bisa menurunkan berat badan, asal dikonsumsi dengan porsi tepat dan tidak berlebihan.

Jadi, tidak salah apabila Anda yang sedang berpuasa, saat Sahur mencoba menu sederhana plus menyehatkan ala Saya, dengan membakar ikan asin, merebus ubi kayu atau ubi jalar dan agar lahap makannya, siapkan Sambal Tuktuk yang cara pembuatannya juga tidak rumit dengan andalan rempah ANDALIMAN. 

Saya yakin, Sahur Anda akan lebih mantap dengan resep sehat dan #AntiRibet untuk santapan Sahur Anda! Selamat Berpuasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun