agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Reduce, Reuse, dan Recycle di Bulan Ramadan

16 Maret 2024   10:04 Diperbarui: 2 April 2024   12:05 3100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reduce, Reuse, dan Recycle di Bulan Ramadan
(Dokumentasi Pribadi)

Penekanan Konsep Hidup Minimalis: Reduce, Reuse, dan Recycle di Bulan Ramadan

Bulan Ramadhan, sebagai bulan suci umat agama Islam, adalah waktu sangat tepat untuk meningkatkan ibadah sekaligus introspeksi diri dan bertaubat, terlebih merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebersihan dan keberlanjutan dalam praktik sehari-hari. 

Konsep hidup minimalis dengan prinsip "reduce, reuse, dan recycle" menjadi relevan dalam konteks ini, memungkinkan umat Muslim untuk menjalankan ibadah Ramadan sambil berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan kelestarian alam. 

Ini sejalan dengan prinsip ibadah mahdoh dan ghoir mahdoh, hubungan kita secara vertikal langsung kepada Alloh SWT. (HablumminAlloh) dan hubungan horisontal kita sebagai manusia khalifah di muka bumi untuk senantiasa menjaga keseimbangannya (Hablumminannas).

Keterangan yang sudah tidak asing bahwa: "Kebersihan adalah sebagian dari iman (Annadhofatu minal iman)" menjadikan tugas kita tidak terbantahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Reduce: Kurangi Konsumsi Berlebihan 

Konsep "reduce" mengajarkan pentingnya mengurangi konsumsi barang dan sumber daya alam yang tidak perlu. Di bulan Ramadan, kita bisa menerapkan prinsip ini dengan lebih sadar dalam memilih makanan dan barang-barang konsumsi lainnya. 

Sebagai contoh, berbelanja dengan bijak untuk meminimalkan pemborosan makanan, memilih produk dengan kemasan yang minimalis atau tanpa kemasan sekali pakai, dan mengurangi konsumsi energi dengan mematikan lampu dan perangkat listrik yang tidak diperlukan.

Sementara kebiasaan kita di bulan Ramadan berbanding terbalik karena memang hawa nafsu kita sedang diuji Allah SWT. Untuk mengumpulkan barang-barang baru dan berburu takjil untuk dikonsumsi saat berbuka nanti.

Reuse: Manfaatkan Kembali Barang-Barang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun