RAMADAN
Menunggu Bukti Surat Cintamu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Bukan sekadar menunggu
sebenarnya mereka lebih tepat mengharap
penuh cemas dalam rindu yang menggebu
penuh was-was dalam pekat
mereka yang tetap duduk menunduk
mulut-mulut mereka yang penuh ucapan cinta merayu-Mu
mempersiapkan diri menjadi kekasih yang walau tak pantas
diakhir-akhir ini mereka mengharap-Mu kembali melintas
memilih kami sebagai bukti kebenaran surat cinta-Mu
menulis nama kami dengan pena-pena suci, sebagai kekasih-Mu
Sayang...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!