Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Administrasi

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

7 Cara Mudah Mengajari Anak Beribadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   21:54 Diperbarui: 2 Mei 2021   22:03 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Cara Mudah Mengajari Anak Beribadah di Bulan Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jelaskan arti dan manfaat sahur kepada anak. Jelaskan pula hukum bersantap sahur. Dorong anak untuk mau makan sahur; antara lain dengan cara berjanji (untuk kemudian nanti betul-betul ditepati) untuk menyediakan menu favorit anak dalam bersantap sahur. Tujuannya tentu agar anak termotivasi.

O, ya. Meskipun menyediakan menu sahur sesuai dengan selera anak, jangan lupa memperhitungkan juga kadar nutrisinya. Tujuannya agar fisik anak tetap kuat meskipun berpuasa seharian.

4. Jangan membangunkan anak mepet waktu Imsak 

Poin 1, 2, dan 3 bermakna menyiapkan mental anak sebelum beneran menjalani ibadah di bulan Ramadan. Maka pada poin 4 ini, idealnya anak sudah siap jiwa raga untuk bangun sahur.

Akan tetapi, pertimbangkan juga durasi molor si anak. Terlebih kalau pada dasarnya ia tergolong susah bin lama jika disuruh bangun tidur. Pokoknya atur-aturlah supaya anak dapat makan sahur dengan cukup waktu dan orang tua tidak kemrungsung. Enggak banget 'kan ya kalau belum-belum sudah emosi jiwa tingkat tinggi?  

Lagi pula, bangun tidak mepet waktu Imsak membuat anak bisa belajar ibadah yang lain. Walaupun sambil terkantuk-kantuk, ingatannya tetap dapat merekam apa-apa yang dilakukan orang tua.

Misalnya sang ayah mengerjakan salat malam atau membaca Alquran sebelum bersantap sahur, sementara sang ibu menyelesaikan urusan hidangan sahur. Dengan demikian, anak pun paham bahwa ibadah Ramadan tak terbatas puasa dan tarawih.

Kalau memungkinkan, anak bisa diajak salat sekalian. Jika tidak memungkinkan, minta ia untuk menunggu sembari melakukan apa saja asalkan bukan rebahan (kalau rebahan malah bisa tertidur lagi). Misalnya diajak sama-sama berzikir. Ajarkan saja zikir-zikir pendek yang gampang diingatnya.   

5. Jaga stamina anak

Walaupun si anak terlihat baik-baik saja selama berpuasa, jangan lengah. Jaga agar aktivitas bermainnya tidak menguras tenaga. Alihkan ingatan anak kepada makanan-minuman dengan cara mengajaknya melakukan hal-hal kreatif minim energi fisik. Misalnya membaca buku cerita, menonton kartun yang berfaedah, atau menggambar dan mewarnai.

Intinya, ajari anak untuk menjalankan puasa dengan bahagia. Selain itu, tegaskan bahwa bagaimanapun puasa tidak berarti diisi dengan tidur melulu. Tidak serta-merta boleh mager dan rebahan sepanjang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun