Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Full Time Blogger

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

7 Cara Mudah Mengajari Anak Beribadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   21:54 Diperbarui: 2 Mei 2021   22:03 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Cara Mudah Mengajari Anak Beribadah di Bulan Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Memang gampang-gampang susah untuk mengajari anak beribadah. Terlebih untuk menjalankan rangkaian ibadah Ramadan. Terutama pada bagian berpuasanya.

Bagi anak-anak, menahan lapar dan haus sungguh tidak mudah. Jangankan bagi anak-anak yang gampang makan. Mereka yang sehari-hari susah disuruh makan pun, belum tentu mulus-mulus saja ketika latihan berpuasa.

Maka selain mengondisikan si anak, orang tua mesti mempersiapkan diri terlebih dahulu. Tak hanya mempersiapkan menu sahur-berbuka yang bernutrisi untuk si kecil, tetapi yang terpenting justru mempersiapkan mental dan hati.

Mengapa mental dan hati juga mesti dipersiapkan? Karena tidak ada jaminan bahwa si anak bakalan baik-baik saja dalam  proses belajar beribadahnya. Siapa tahu ia bersikap  ngeselin gara-gara kepayahan menahan lapar dan haus? Kalau mental dan hati orang tua lemah 'kan kacau jadinya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menyimpulkan bahwa ada 7 cara yang dapat dilakukan untuk mengajari anak beribadah di bulan Ramadan. Berikut penjelasannya.

1. Sebelum Ramadan tiba sounding dulu 

Kurang lebih satu bulan sebelum Ramadan, mulailah untuk memperbincangkan tentang bulan suci tersebut dengan anak. Ceritakan perbedaan Ramadan dengan bulan-bulan lainnya. Tentu dengan bahasa dan bahasan yang sesuai dengan usia anak.

Jelaskan kepada anak tentang arti berpuasa. Sampaikan dengan gaya santai mengenai keutamaan-keutamaan ibadah yang dilakukan selama Ramadan. Hal ini penting dilakukan supaya anak punya gambaran jelas/utuh mengenai rangkaian ibadah selama Ramadan.

2. Konfirmasi lagi, jadi ikutan puasa?

Ketika Ramadan kurang dua atau satu hari, konfirmasikan lagi ke anak. Apakah ia betul-betul mau ikutan berpuasa? Kalau menjawab iya, tegaskan bahwa sebagai konsekuensinya ia mesti mau dibangunkan untuk sahur. Upayakan anak tidur lebih awal sehingga potensi sulit dibangunkan menjadi rendah.   

3. Jelaskan tentang sahur dan manfaatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun