Ahmad Yani
Ahmad Yani Guru

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ternyata, Sulit Ingin Sehat Financial Selama Ramadan

19 Maret 2024   23:17 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:40 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternyata, Sulit Ingin Sehat Financial Selama Ramadan
Image credit: Pixabay (sumber :blog.makmur.id)

Selain itu hasil survei lembaga dari TGM Research, alokasi dana zakat dianggarkan oleh masyarakat Indonesia mencapai 22 persen selama bulan Ramadhan. Belanja zakat tersebut terbilang besar karena berada di urutan kedua setelah pos anggaran belanja makanan dan minuman yang mencapai 45 persen.

Setelah anggaran zakat, terdapat anggaran transportasi sekitar 17 persen serta anggaran belanja hantaran parcel dan angpau dengan persentase lebih kecil lagi. Survei dari TGM Research ini dilaksanakan pada Februari 2024 dengan melibatkan 750 responden dari beberapa wilayah di Indonesia.

Sejumlah Bank juga telah menyiapkan anggaran triliunan  untuk ramadan dan Lebaran, nilai yang cukup fantastis. Misalnya BCA  telah menyediakan uang tunai Rp68,8 triliun untuk Ramadan hingga Idul Fitri 2024, dan anggaran disiapkan tersebut naik 7 persen dari tahun sebelumnya. Ini menunjukan kebutuhan anggaran yang berputar di masyarakat selama ramadan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Sementara Bank Mandiri juga telah menyiapkan kebutuhan uang tunai sekitar Rp31,3 triliun. Hal itu dilakukan untuk untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai  selama 30  saat Ramadan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah. Jumlah anggaran disiapkan Bank Mandiri ini naik sebesar 10,5 persen dibandingkan proyeksi tahun lalu (Inilah.com).

Bulan Ramadan adalah momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah waktu untuk meningkatkan spiritualitas, berbagi dengan sesama, dan bersiap untuk merayakan Idul Fitri. Namun, seringkali di tengah antusiasme menyambut hari kemenangan, kita menghadapi tantangan tersendiri: keuangan yang menipis. Terutama ketika dihadapkan pada kebutuhan untuk membeli pakaian baru sebagai bagian dari tradisi lebaran, pusing pun datang menghampiri.

Penting bagi kita untuk memahami bahwa merayakan Lebaran tidak selalu harus berarti merogoh kocek dalam-dalam. Di sini, kita akan membahas beberapa strategi untuk mengatasi pusing beli baju Lebaran ketika keuangan terbatas.

1. Rencanakan Anggaran dengan Bijak

Langkah pertama yang harus diambil adalah merencanakan anggaran dengan bijak. Tentukan sejumlah dana yang dapat kita  alokasikan untuk belanja baju Lebaran. Pisahkan dana ini dari anggaran bulanan lainnya dan pastikan untuk tidak melampaui batas yang telah ditetapkan.

2. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan

Saat berbelanja, utamakan kebutuhan daripada keinginan. Pertimbangkan untuk membeli pakaian yang sederhana namun tetap layak dan sesuai dengan budget yang telah ditetapkan. Hindari godaan untuk membeli barang-barang mewah atau tidak terlalu diperlukan.

3. Cari Penawaran dan Diskon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun