Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Guru

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Tiga Kegiatan Sehari Sebelum Ramadan

23 Maret 2023   16:17 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:21 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Kegiatan Sehari Sebelum Ramadan
 (foto dokpri)

Sehari sebelum Ramadan (Rabu,22 Maret 2023) kegiatan warga di kampung penulis ( Desa Laban Kecamatan Menganti-Gresik) dan mungkin sama di wilayah lain di desa Jawa dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan ditandai dengan 3 kegiatan yang merupakan tradisi turun temurun 

1. Ater-ater

Yaitu tradisi memberikan makanan kepada saudara tetangga dan handai taulan yang usianya lebih tua, atau dalam hubungan kekerabatan lebih tua dari si pemberi , misal anak kepada orang tua/mertua, adik kepada kakak, keponakan kepada paman dan bibi, santri kepada guru ngaji.

Makanan yang dikirim berupa makanan yang terdiri satu nasi, lauk pauk, buah-buahan dan apem.

Ater-ater ini sebagai perlambang silaturahmi dan permohonan maaf menjelang datangnya Ramadan, karena si pemberi mendatangi rumah yang akan diberi makanan sambil minta maaf.

2. Ziarah Kubur

 Setelah salat ashar, sekitar pukul 16.00-17.00 WIB warga kampung datang ke pemakaman umum dengan membawa bunga dan surat Yasin, untuk berdoa dan tahlil bersama yang dipimpin oleh Ustadz kampung.

 (foto dokpri)
 (foto dokpri)

 (foto dokpri)
 (foto dokpri)

Foto kegiatan ziarah kubur dan pembacaan surat Yasin dan tahlil

Kebetulan penulis yang kebagian pembawa acara dalam ziarah Kubur, semua warga datang dang duduk di depan makam keluarganya dan setelah menaburkan bunga yang di bawa, acara dibuka dengan pembacaan surat Al Fatihah yang penulis pimpin, dilanjutkan pembacaan surat Yasin dipimpin oleh Ketua Takmir Masjid dan yang terakhir pembacaan Doa zikir dan tahlil bersama yang dipimpin oleh Ustadz Kampung yaitu Ustadz Mohammad Abbas.

3. Megengan

Warga berkumpul di masjid menikmati makanan yang dibawa dari rumah di makan bersama ( foto: dokpri)
Warga berkumpul di masjid menikmati makanan yang dibawa dari rumah di makan bersama ( foto: dokpri)

Acara ketiga adalah tradisi megengan, yang artinya mengagungkan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa.

Setiap warga membawa 3-5 nasi kotak untuk dibawa ke Masjid/musholla kampung, setelah salat Maghrib sambil menunggu pengumuman sidang Isbat, warga diajak berdoa bersama untuk para leluhur khususnya orang tua dan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memperjuangkan Islam di kampung penulis.

Setelah doa sebagaian makanan dimakan bersama dan sebagian di bagikan kepada yang hadir dengan cara ditukar dengan bawaan dari warga lain.

Semua acara di atas adalah tradisi turun temurun yang ada nilai-nilai ibadah dan sosial kemasyarakatan sebagai wujud syukur akan datangnya bulan suci Ramadan yang penuh ampunan dan berkah.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan semoga kita menjadi manusia yang lebih bertaqwa, seperti tujuan puasa Ramadan.

Indahnya berbagi, 23 Maret 2023/ 1 Ramadan 1444 H.

Ahmad Syaihu untuk warga Kompasiana 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun