Di Bawah Lindungan Ka'bah Memotret Kesetiaan Cinta Anak Manusia
Menyaksikan film religi di saar Ramadan menjadi hiburan tersendiri sekaligus bisa mengambil ibrah dari apa yang disuguhkan dalam film religi yang kita tonton.
Penulis sengaja menonton film Di Bawah Lindungan Ka'bah, merupakan film hasil produksi MD Pictures yang dirilis pertama kali tahun 2011. Sutradara film ini adalah Hanny R. Saputra, dibintangi banyak aktor terkenal seperti Herjunot Ali yang memerankan Hamid, Laudya Cynthia Bella sebagai Zaenab, kekasih Hamid, serta Tarra Budiman dan aktor lainnya.
Film ini berasal dari kisah dalam Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Buya Hamka, bersama Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wick, Buya Hamka menjadi terkenal sebagai seorang sastrawan yang juga seorang ulama.
Berseting tahun 1920-an film berjenis drama memadukan kisah romantis dua anak manusia yaitu Hamid yang diperankan oleh Herjunot Ali dengan sempurna dengan gadis solehah bernama Zaenab yang diperankan oleh Laudya Cynthia Bella. serta impiannya untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah.
Namun, kisah hidup Hamid tidaklah mudah. Banyak cobaan yang harus dihadapinya hingga akhir hayatnya. Film Di Bawah Lindungan Ka'bah banyak mengajarkan tentang keteguhan, kesetiaan dan keikhlasan hati.
Berlatar belakang kehidupan sosial masyarakat Minangkabau yang terkenal dengan kuatnya agama Islam, Hamid lahir dari keluarga tidak mampu dan hanya dibesarkan oleh seorang ibu. Sementara cinta tak memandang kelas sosial , ternyata Hamid jatuh cinta dengan Zaenab putri Haji Jafar yang merupakan saudahar terkaya di daerahnya. Cinta Gamid tidak bertepuk sebelah tangan, ternyata Zaenab yang berasal dari keluarga kaya raya menerima cinta Hamid, keduanya saling mencintai.
Ibu Hamid yang melihat kenyataan anaknya mencintai anak saudagar kaya, H.Jafar sempat melarang Hamid melanjutkan hubungannya dengan Zaenab karena terdapat tembok penghalang yang begitu kuat yaitu "perbedaan kelas sosial"
Cobaan untuk Hamid datang saat itu, tanpa bukti yang kuat dan tanpa saksi yang meyakinkan Hamid dituduh melakukan tindakan yang tidak senonoh. Ia diusir dari desa. Hamid menjalani hidupnya di perantauan dan bekerja di dekat stasiun kereta. Di sana ia melihat Haji Jafar, orang yang sangat ia hormati sekaligus ayah dari Zainab, sedang bersiap untuk berangkat Haji.
Hamid mendengar kabar bahwa Zaenab akan dijodohkan oleh H. Jafar dengan saudagar kaya yang juga terpelajar, mendengar hal itu Hamid merasa sudah tidak ada harapan dengan Zaenab, dengan kebingungannya ia pergi ke Medan selanjutnya menuju ke tanah suci untuk melakukan ibadah haji
Sebelum berangkat ia mengirimkan surat kepada Zaenab, kekasihnya sementara Zaenab dalam keadaan sakit parah karena merindukan untuk bertemu dengan Hamid, diapun mengirimkan surat yang dititipkan kepada sahabat Hamid yaitu Saleh yang akhirnya menyerahkan surat Zaenab kepada Hamid saat bertemu di depan Ka'bah waktu melakukan ibadah Haji, setelah menerima dan membaca surat Zaenab,Hamidpun meninggal di depan Ka'bah. Jauh di tanah Minang, Zaenap yang dalam kegalauan karena rindunya ditinggal Hamid, dansetelah membaca surat dari Hamid akhirnya juga meninggal dunia.
Dua manusia yang sedang dilanda cinta meninggal karena rasa cintanya,semoga cinta yang tak sempat bersatu di duniaakan disatukan oleh Allah Yang Maha Mencintai umatnya kelak di surga, Hamid akan dipertemukan dengan Zaenab di surganya Allah.
Penulis menyaksikan film terutama saat Hamid meninggal di depan Ka'bah di bawah pangkuan Saleh sahabatnya dan menyaksikan kematian Zaenab di bawah pangkuannya Ibunya setelah membaca surat dari Hamid tak terasa menetes air mata ini, karena haru sekaligus bersyukur sempat menyaksikan film yang luar biasa di bulan Ramadan kali ini.
Pesan Moral dan Nilai dari Film Di Bawah Lindungan Ka'bah
Nilai Akidah
Kepercayaan atau keyakinan yang dianut dan menjadi sebuah kebiasaan di padang panjang dalam novel tersebut yaitu bahwa seorang anak gadis perempuan setelah tamat sekolah tidak boleh melanjutkannya artinya mereka telah masuk pingitan dan tidak boleh untuk keluar rumah.
Nilai Syari'ah atau Ibadah
Kepatuhan dan hubungan seseorang kepada Sang Pencipta, hubungan dengan sesama makhluk maupun hubungan dengan alam semesta.
Nilai Akhlak
Perilaku atau budi pekerti yang dimiliki dan dilakukan oleh seseorang.
Perilaku Hamid, Zaenab dalam bertutur kata, bertindak mencerminkan akhlaq yang mulia, selalu hormat dan patuh pada orang tua dan orang yang lebih tua.
Semoga ulasan ini berkenan, ingin nonton lagi filmnya ? silahkan banyak di youtube yang bisa diunduh.
Film Religi, Di Bawah Lindungan Ka'bah, 5 April 2023 / 14 Ramadan 1444 H
Samber hari ke-5
Ahmad Syaihu untuk warga Kompasiana