Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Guru

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Indahnya Alam dan Toleransi Beragama di Pulau Dewata

17 April 2023   12:44 Diperbarui: 17 April 2023   12:46 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Alam dan Toleransi Beragama di Pulau Dewata
Momen bersama keluarga di depan penangkaran penyu di Pulau Penyu (foto dokpri)

Ketika melakukan perjalanan wisata bersama keluarga di Pulau Bali di awal 2022 silam, pada hari kedua di Bali penulis bersama rombogan akan mengunjungi 3 obyek wisata pantai Nusa Dua, Pulau Penyu dan Pantai Pandawa.

Setelah sarapan di Hotel Nirmala dengan menu sederhana nasi rawon, ikan daging dan krupuk serta sambel dan minum teh hangan rombongan melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata yang sudah diagendakan untuk dikunjungi hari itu.

Obyek wisata pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Nusa Dua untuk menikmati keindahan pantai, dengan aneka ragam permainan , dan berkunjung ke Pulau Penyu, untuk melihat penangkaran anak penyu yang disebut Tukik untuk dilepaskan lagi ke laut

Dari pantai kami menuju ke pulau Penyu dengan menggunakan perahu kecil berkapasitas 10 penumpang dengan biaya penyeberangan 60.000 perorang pergi pulang.

Saat menyeberang kami berpapasan dengan Kapal Perang AS yang sedang melepas sauh di pantai Nusa Dua, Tanjung Benoa

Kapal Perang AS yang penulis foto dari perahu nelayan yang mengantarkan penulis ke pulau Penyu (foto : dokpri)
Kapal Perang AS yang penulis foto dari perahu nelayan yang mengantarkan penulis ke pulau Penyu (foto : dokpri)

Kapal Perang AS ini menurut Nyoman Arta pengemudi perahu, tiap tiga bulan sekali berlabuh di pantai Nusa Dua untuk refreshing di Pulau Bali. 

Eksplorasi Pulau Penyu

Pulau penyu adalah tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di Obyek Wisata Tanjung Benoa, Nusa Dua  Bali. Penangkaran penyu hijau, dikelola secara swadaya oleh masyarakat Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan. 

Yang akan dapat anda lihat saat wisata ke penangkaran penyu hijau di Tanjung Benoa seperti, penyu hijau, ular piton, burung dan masih ada banyak lagi hewan yang dilindungi lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun