Halal Bihalal Ditandai Makan Bersama
Penulis bersama warga tumplek blek di jalanan kampung dalam acara halal bihalal warga (foto dokpri)
Acara Halal bihalal dengan warga kampung menjadi tradisi tahunan. Acara ini biasanya berlansung setelah sepekan perayaan Idul Fitri, di tempat penulis saat itu adalal perayaan Lebaran Ketupat.
Acara yang digagas oleh Kepala Dusun (Kasun), dan Ketua Rukun Warga (RW) berlangsung setelah salat Isya' dan berlangsung di tengah-tengah jalanan kampung pas di depan Masjid.
Ketua Dusun mengajak warga untuk saling memaafkan kesalahan dan melupakan kesalahan yang lalu dan hidup kembali rukun antar sesama warga agar Kampung menjadi lebih tentram, kondusif dan terjalin kebersamaan untuk membangun Kampung halaman demi kemajuan di masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan Tausiyah oleh Ustadz Mohammad Abbas yang merupakan Imam Masjid sekaligus pemangku Pondok Pesantren Darul Falah 47 Gresik,
Menurut Ustadz Mohammad Abbas ada beberapa manfaat dari kegiatan Halal Bihalal diantaranya :
1. Mempererat tali persaudaraan
2. Menyambung tali silaturahmi
3. Sebagai tempat saling bermaafan
4. Mendapat ridha Allah SWT atas kebaikan yang kita perbuat,
5. Menambah pahala
6. Memperpanjang umur.
7. Mendapatkan berkah
8. Saling mendoakan sesama.
Disamping itu halal bihalal menjadi penyempurna amal ibadah yang kita laksanakan di bulan suci Ramadan dan saling memaafkan kesalahan menjadi puncak kita kembali ke Fitri dan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga.
Acara diakhiri dengan doa, saling berjabat tangan dan makan bersama di atas daun pisang yang melambangkan persatuan, kekeluargaan, kekompakan dan kebersamaan di antara warga kampung.
Warga makan bersama di atas daun pisang (foto dokpri)
Sudahkah tempat anda melaksanakan kegaiatan Halal Bihalal? Ayo mumpung masih di bulan Syawal.
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana