Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Administrasi

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menebus 'Dosa Sampah' Ramadan dengan Aksi Jempolan

14 Maret 2025   02:00 Diperbarui: 14 Maret 2025   00:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menebus 'Dosa Sampah' Ramadan dengan Aksi Jempolan
Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.(SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME via KOMPAS.COM)

Tebus dosa sampah Ramadan! Introspeksi diri, mulai ngompos, agar ibadah puasa lebih berkah dan bumi tersenyum.

Ini bukan cuma perasaan kita aja. Memang lonjakan sampah rumah tangga selama bulan Puasa adalah fenomena nyata. 

Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa volume sampah bisa melonjak hingga 20% selama bulan suci ini (detik.com, ekuatorial.com, islami.co). 

Dua puluh persen lebih banyak dari biasanya, hanya dalam sebulan! Coba tebak, sampah apa yang paling banyak? Sisa makana dan kemasan plastik sekali pakai (detik.com, ekuatorial.com).

Jujur saja, fenomena ini adalah cerminan dari pola konsumsi kita yang, tidak bijak. 

Bulan Ramadan, bulan yang harusnya jadi momen pengendalian diri. Kita justru terjebak dalam euforia kuliner. Kita berlebihan menyiapkan hidangan, lapat mata waktu beli takjil. 

Dan sering tidak mikir tentang sampah makanan. Ini juga menunjukkan kita kurang sadar dengan efek lingkungan dari apa yang kita makan. 

Sejalan dengan laman Islami.co, yang mengatakan bahwa tiap sampah yang kita buat punya jejak ekologis masing-masing.

Memaknai Tanggung Jawab

Jika memikirkan istilah "dosa sampah Ramadan". Mungkin kata "dosa" terdengar berat, bahkan menghakimi. 

Tapi, jika mengambil sudut pandang lebih luas. Kata dosa bisa kita maknai sebagai bentuk kelalaian. Tidak peduli. Kurang bersyukur atas nikmat yang kita dapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

14 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 12 
15 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 13
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

 

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya & pendaftaran: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun