Nilai Keberkahan Sedekah di Bulan Ramadhan
Menurut hitungan matematika ekonomi seseorang yang mempunyai uang sebesar Rp100.000 kemudian uang tersebut diberikan kepada temannya sebesar 25.000 maka uang orang tersebut akan berkurang. Lalu bagaimana dengan hitungan matematika sedekah?
Matematika sedekah tidak bisa dihitung 1 + 1 hasilnya 2. Ada pergerakan yang tidak diketahui memutar menembus alam logika. Perbuatan baik atau buruk akan mendapatkan konsekuensi berupa penerimaan.
Keyakinan seseorang terhadap tindakan merupakan magnet keberuntungan. Orang yang mengeluarkan sedekah secara kasat mata harta kita akan berkurang. Namun jika dihitung berdasarkan matematika sedekah maka harta kita semakin bertambah.
Sebagai landasan telah dijelaskan dalam surat al-baqarah ayat 261:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui."
Mungkin diantara kita termasuk saya sendiri pernah merasakan bagaiamana keajaiban dari sedekah. Hal itupun terjadi berulang kali. Di saat kita mengalami kesulitan, terjadi musibah yang tidak terduga. Cobaan datang dari orang-orang terdekat kita. Dengan kondisi tersebut maka suatu keharusan untuk membatu mereka. Seiring berjalannya waktu, ada hal Yang tidak terduga datang kepada kita suatu kebaikan. Ternyata janji Alloh SWT itu nyata.
Hal yang perlu kita garis bawahi bahwa kebaikan yang datangnya dari Allah subhanahu wa ta'ala bukanlah kita hitung hanya semata berdasarkan finansial. Namun lebih dari hal tersebut, nilainya lebih besar apa yang telah diperkirakan. Itulah yang dinamakan keberkahan sedekah.
Di bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk memperbanyak sedekah. Karena sedekah dibulan Ramadhan sangat istimewa sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist Nabi:
Dari Anas dikatakan: Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab: Sedekah di bulan Ramadan. (HR At-Tirmidzi).
Banyak cara yang dilakukan orang dalam berlomba-lomba melakukan sedekah di bulan Ramadan. Setiap bulan Ramadan di komplek perumahan kami sudah menjadikan rutinitas, masyarakat menyiapkan takjil untuk berbuka dan tadarus Quran. Suatu ketika pada awal Ramadan panitia mushola belum mengedarkan giliran. Ibu-ibu kompleks mempertanyakan "Kapan giliran kami"
Seringkali pula antar tetangga bagi-bagi takjil atau makanan. Sebenarnya aktivitas tersebut merupakan hal yang kecil. Namun nilai dari sedekah itulah yang melipatgandakan keberkahan. Di lingkungan pendidikan anak-anak juga dilatih berbagi. Setiap sore jalan-jalan diramaikan dengan aktivitas mereka bagi-bagi takjil. Kemudian melakukan santunan kepada anak yatim.Hal tersebut melatih mereka membiasakan diri untuk selalu bersedekah.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan pahala. Kesempatan ini jangan sampai kita lewatkan. Banyak diantara sesama kita yang kelaparan dan mengalami kesulitan. Mereka memerlukan bantuan kita. Marilah kita tanamkan budaya sedekah kepada keluarga, anak-anak kita dan lingkungan sekitar agar terjalin nilai ukuwah.