Aini Farida
Aini Farida Guru

Hidup adalah pengabdian. Berusaha ikhlas untuk mendapat ridho Ilahi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buku Bacaanku di Bulan Ramadan

27 Maret 2024   23:57 Diperbarui: 28 Maret 2024   04:51 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Bacaanku di Bulan Ramadan
 Sumber gambar:Dokumen Pribadi

Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar dengan qalam. Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS.Al Alaq 1-5)

Baca baca baca... Di dalam surat Al-Alaq ayat 1- 5 , Allah telah memerintahkan untuk membaca.  Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman. 

Apa yang saya baca hari ini? 

 Sepertiga pagi aku terbangun oleh seruan makan sahur , eh belum masak sayur. Kubaca kulkas dengan cermat , yang ada hanyalah sepenggal bunga kol dan sayap-sayap patah dari ayam sisa kemarin. Dalam sepenggal bunga Kol  tergambar wajah petani yang bertungkus lumus dalam baluran panas dan hujan . Mengayun cangkul menarik garu menyiangi daun bunga yang mengering . Betapa Tuhan telah memberikan ilmu bercocok tanam pada petani Kol , sementara tetanggaku yang sarjana pertanian justru memilih jadi pegawai bank. 

Lalu kubaca sayap+sayap patah yang terkurung es batu. Terlukis telur ayam yang menetas , memunculkan bayi ayam gundul belum berbulu . Peternak menyelimuti bayi ayam dengan sinar lampu pijar 40 watt . Barangkali pembuatan inkubator bayi prematur di rumah sakit itu terinspirasi oleh Peternak ayam .atau sebaliknya , peternak meniru konsep inkubator rumah sakit. Tak tahulah mana yang meniru dan siapa pencetusnya . Sama seperti mencari jawaban duluan ayam apa duluan telur. 

Ya sudahlah , satu jam lagi subuh . Segera kubuka halaman tempat bumbu , ada bawang merah dan bawang putih , jadi teringat Nia Ramadhani dan Revalina S Temat yang sukses menguras air mata emak-emak dan gadis gadis melo sekampung .Ada juga Dude Harlino dan Alyssa Soebandono yang akhirnya jadi suami istri . Bawang merah dan bawang putih yang ada di dapur setelah di ulek bisa membuat seisi rumah berbahagia , tapi bisa juga membuat ibu-ibu menjerit , ketika harganya melambung . Untung nya di Ramadhan kali ini harga bawang cukup terjangkau ,beda dengan harga cabai yang meroket hingga saratus rebu sekilo. 

Ctek, suara kompor gas siap memulai tugas dengan api birunya yang setia . Konon katanya Gas LPG ini di timba dari sumur Gas di Bontang Kalimantan timur lalu dikapalkan ke Gresik . Dari Gresik dikemas dalam tabung isi 5 kg dan 12 kg, ada juga tabung Melon yang bertuliskan khusus untuk Orang Miskin , tapi nyatanya semua boleh beli dengan harga 35 ribu sebelum puasa dan kini menjadi 40 ribu rupiah . Tak ada yang protes , "yang penting ada barangnya " kata mang Utuh .

Jam setengah empat , semua beres terhidang di meja makan . Sahur bersama keluarga dimulai .Bismillahirrahmanirrahim , 

Setelah salat subuh katanya tidak boleh tidur, maka ku sempatkan untuk membuka kembali buku yang kubeli sudah lama. "La Tahzan" itulah judul buku tersebut.  Buku ini merupakan karya terjemahan dari Dr. Aidh al Qarni. Penerbit Qisthi Press. Cetakan ke 38 di tahun 2007. Terdiri dari 570 halaman dan dan 508. La Tahzan  artinya jangan bersedih.

sumber gambar; Dokumen pribadi 
sumber gambar; Dokumen pribadi 

 Di dalam buku ini,  mengulas tentang bagaimana kita menghadapi kehidupan di dunia.  Manusia di dunia penuh cobaan  dan rintangan.  Pada dasarnya seberat apapun himpitan hidup semua harus disandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  

Manusia harus selalu bersyukur dan berpikir positif  tidak mudah putus asa.  Semua kejadian yang pernah dialami pada masa lalu janganlah menjadi penghambat dan merupakan sebuah mimpi buruk dengan menatap masa depan cerah. 

Manusia harus berusaha agar tidak bersedih dan gundah. Langkah yang harus ditempuh untuk menghindari situasi tersebut agar selalu berbuat baik kepada orang kepada orang lain, menebarkan senyum dan bersikap lapang dada.  Kebahagiaan itu terletak pada kelapangan dan ketenangan hati.  Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, tidak ada kesengsaraan yang abadi semua akan datang silih berganti. 

 Allah sudah menetapkan qadha dan qadar. Sebagaimana yang tercantum dalam surah al quran yang berbunyi:   " Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum kami menciptakannya ( Qs. Al. Hadid 22) 

Keyakinan harus ditanamkan   pada jiwa agar setiap bencana merupakan sebuah karunia dan Anugerah. Kita harus bersikap  optimis dan memiliki semangat yang besar untuk meraih keutamaan di jalan Allah.  

Sebenarnya banyak koleksi buku yang saya miliki,  hanya saja di bulan puasa ini intensitas membaca buku cetak memang saya kurangi. Hal tersebut kita ffokus kepada amaliyah Ramadhan, terutama membaca ayat suci Al Quran . Buku tersebut misalnya buku novel Genk at School karya teman saya yang bernama fawatidu sya'ara yang merupakan guru SMAN 1 Mantaya  Hilir Selatan. Saya membaca belum selesai namun sekilas cuplikan   menceritakan Bagaimana seorang gadis  berjilbab Syar'i bernama Xenia mendapat beasiswa  si gema school namun perjalanannya tidak berjalan dengan mulus. Ternyata di sekolah tersebut terdapat  kelompok atau geng yang selalu melakukan persaingan. 

sumber gambar: Dokumen Pribadi 
sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Mungkin itu sekilas tentang kegiatan membaca buku di bulan Ramdhan. Semoga bermanfaat. Selamat menjalankna ibadah puasaa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun