Airani Listia
Airani Listia Penulis

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sungkeman Lebaran, Tradisi Penuh Makna Asal Jawa

29 Maret 2024   19:59 Diperbarui: 29 Maret 2024   19:59 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungkeman Lebaran, Tradisi Penuh Makna Asal Jawa
ilustrasi sungkeman lebaran zaman dulu I sumber: pinterest.com/Maria

Apalagi, sungkeman pernikahan, membuat orangtua ikut bersedih. Saat itulah mereka harus merelakan saya, anak perempuan pertama mereka untuk menikah, dan menjalani hidup bersama pasangan.

Sungkeman, sesuatu yang sulit dilakukan tanpa hati yang tulus memaafkan, tulus meminta maaf. Tradisi Jawa yang wajib dilestarikan dan terus dilakukan agar terjadi keharmonisan kehidupan. Mampu saling memaafkan, dan mengakui kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun