Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com
Bagaimana Cara Memaknai Nuzulul Qur'an?
Â
Akhirnya tibalah kita di malam ke-17 di bulan suci Ramadhan ini. Itu artinya kita telah berada di malam dimana pada malam itu bertepatan dengan peristiwa diturunkannya al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an yang merupakan kalamullah (baca: perkataan atau wahyu Allah SWT) berisi petunjuk untuk kebaikan umat manusia di dunia maupun di akhirat. Tidak hanya bagi umat Islam semata, isi dan kandungan dari al-Qur'an begitu sangat luar biasa. Maka banyak ilmuwan luar yang ikut mempelajari al-Qur'an.
Bagi umat Islam sendiri, al-Qur'an memiliki posisi yang begitu strategis. Mempercayai bahwa kitab suci al-Qur'an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Merupakan bagian dari Rukun Iman.
Rukun Iman merupakan suatu bagian keyakinan dalam ajaran Islam yang harus benar-benar dipercayai oleh setiap individu Islam (baca: muslim) dan tanpa terkecuali.
Tidak hanya sekedar dipercayai atau diyakini, namun sangatlah perlu untuk diamalkan dalam hidup dan kehidupan di dunia ini. Sebagai bekal menuju kampung abadi yakni kampung akhirat.
Setiap tanggal 17 di bulan Ramadhan kita memperingati perisitiwa penting ini. Berbagai kegiatan dalam menyemarakkan bulan Ramadhan ini dilakukan sebagai bentuk syiar Islam. Agar umat Islam senantiasa memaknai Nuzulul Qur'an ini dengan penuh kesadaran dan penghayatan.
Pertama, Tadarus Al-Qur'an
Tadarus al-Qur'an berarti kegiatan membaca ayat al-Qur'an dengan baik dan benar. Membaca huruf demi huruf sesuai dengan ilmu tajwid dan dilafalkan dengan makhorijul huruf yang benar dan jelas.
Membaca ayat al-Qur'an adalah suatu ibadah yang biasa dilakukan oleh umat Islam. Karena membaca ayat al-Qur'an akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Bahkan 1 huruf pun yang dibaca akan diganjar pahala.
Seperti hadits riwayat dari Tirmidzi bahwa "Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka seseorang akan mendapatkan kebaikan satu kali. Tetapi setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kalinya."
Sejatinya setiap umat Islam wajib belajar membaca al-Qur'an. Dalam arti belajar mengaji. Makanya dari kecil anak-anak sudah diarahkan untuk belajar mengaji baik dengan orang tua sendiri maupun dengan ustadz atau guru ngaji.
Orang yang belajar membaca al-Qur'an maka akan mendapatkan 2 kebaikan. 1 kebaikan karena belajar, 1 kebaikan karena telah membacanya.
Maka hendaknya kita senantiasa membiasakan membaca al-Qur'an. Walaupun kita dalam membaca al-Qur'an kadang masih terbata-bata. Maka janganlah kita menyerah untuk bisa membaca al-Qur'an dengan lancar.
Kita harus benar-benar menganggap penting sebuah kita suci yang satu ini. Kemudian kita tanamkan rasa cinta kepadanya. Bagaimana bisa kita bisa benar-benar mencintai jika membacanya dengan lancar pun kita tak bisa.
Kedua, Mengetahui dan Memahami Makna Ayat yang Dibaca
Setiap ayat dalam al-Qur'an memiliki makna yang luar biasa. Apa yang dijelaskan dalam ayat al-Qur'an merupakan sebuah kebenaran hakiki. Tak perlu lagi kita meragukan kebenaran dari ayat demi ayat dalam al-Qur'an.
Walau yang kita baca hanya 1 ayat, namun hendaknya kita sekalian memahami makna, arti, atau terjemahan dari ayat yang dibaca. Agar apa yang kita baca menjadi bermakna.
Karena ayat al-Qur'an diturunkan dalam bahasa arab yang merupakan bukan bahasa ibu kita. Sehingga jika kita mengetahui arti terjemahan dari ayat yang dibaca, bagaimana bisa kia memahami makna kandungan dari ayat tersebut.
Tak susah bagi kita saat ini dalam hal mengetahui makna dan kandungan dari sebuah ayat al-Qur'an karena sekarang sudah ada al-Qur'an yang langsung dilengkapi sekaligus dengan terjemahannya.
Sehingga hendaknya kita menyempatkan membaca arti terjemahan dari ayat yang kita baca. Jika kita memang tidak memiliki basic perbendaharaan kosakata dalam bahasa arab.
Ketiga, Mengamalkan Kandungan Pesan dalam Ayat Al-Qur'an
Hal yang paling penting dalam memahami al-Qur'an adalah mengamalkan isi pesan atau kandungan dalam ayat-ayat al-Qur'an.
Al-Qur'an jelas mengandung kebenaran dan kebaikan serta berisi segala macam tuntunan hidup yang hendak diamalkan dalam kehidupan di dunia ini. Ayat al-Qur'an adalah petunjuk dan pedoman bagi manusia.
"Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal sholeh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar" [QS. Al Isra: 9].Â
Didalam al-Qur'an terkandung segala tuntunan yang berhubungan dengan Allah SWT (hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas).
Ketika kita sudah mengamalkan isi kandungan dari ayat-ayat dalam al-Qur'an maka dijamin hidup kita akan selamat hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Di bulan suci Ramadhan ini merupakan kesempatan berharga bagi kita untuk melaksanakan tiga hal utama seperti yang telah disebutkan diatas.
Karena keika melakukan iga hal uama diaas dengan ikhlas semaa-mata demi mengharapkan ridho Allah SWT makan insyaallah kita akan memperoleh ganjaran penuh kebaikan dan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Ketika kita punya banyak waktu luang selama di bulan Ramadhan ini maka bisa kita gunakan untuk membaca al-Qur'an berupa 1 hari 1 juz. Jika dilakukan dengan konsisten maka insyaallah kita akan mampu mengkhatamkan al-Qur'an di akhir Ramadhan.
Syukur-syukur jika kita bisa sekaligus menghafal ayat ayat-ayat al-Qur'an. Bagi orang yang mau menjadi penghafal al-Qur'an (hafidz) maka kemuliaan pasti akan kita dapatkan. Serta derajat yang tinggi disisi Allah SWT maupun disisi sesama manusia.
Mari kita memperbanyak amalan dengan membaca, memahami dan mengamalkan isi al-Qur'an. Karena amalan ini akan datang menemani kita didalam kubur. Serta menerangi jalan kita menuju alam akhirat.
Bulan ramadhan adalah ajang untuk fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Marilah kita berlomba dengan jalan al-Qur'an ini.Â
"Nun, walqalami wama yasturun. Sampaikanlah walau satu ayat" (al-Qolam ayat 1).Â
Referensi ayat dan hadits [1] [2] [3]
Salam kebaikan. Sebuah refeksi diri yang hari ini tepat menginjak usia kepala tiga.
== Akbar Pitopang ==