Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ucapan Idul Fitri dalam Bait Pantun Minang

30 April 2022   23:19 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:53 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan Idul Fitri dalam Bait Pantun Minang
Idul Fitri, refleksi hati nan suci (Dokumentasi pribadi)

Hari Raya Idul Fitri 1443H sebentar lagi. Insyaallah kita akan sama-sama menemuinya dengan penuh sukacita dan mengharap selalu ridho-Nya.  

Mengucapkan ataupun berkirim pesan ucapan selamat hari raya Idul Fitri sudah menjadi kebiasaan yang tak terlupakan untuk dilakukan di momen berharga ini. Guna mengungkapkan rasa bersalah, meminta maaf dan memaafkan.

Di tahun-tahun sebelumnya, kami biasa mengirimkan pesan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dengan meneruskan pesan broadcast yang senantiasa berseliweran di aplikasi messenger. Sangat mudah.

Pesan dengan beragam untaian kata bermakna dengan sejuta makna kebaikan. Disampaikan secara santai maupun dengan bait bernada sastra.

Namun, kali ini kami akan mencoba sedikit belajar mengolah pembendaharaan kosakata bahasa Minang menjadi dirangkai menjadi beberapa bait ucapan permohonan maaf dan selamat berhari raya.

Dalam budaya Minangkabau, ada cara tersendiri dalam bertutur kata. Dalam bahasa keseharian maupun yang disampaikan secara tersurat, erat sekali dengan budaya petatah-petitih, penuh arti.

Maka izinkanlah kami mencoba menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kali ini dengan Bahasa Minang. 

***********

Puji syukur ka Allah nan Tuhan kito
Jo sholawat untuak Muhammad SAW itu nan partamo
Kapado dunsanak sadonyo
Dimano jo lah barado.


Lah tibo pulo kito basuo jo ari rayo
Lah sabulan panuah kito bausaho
Mampabanyak mancari pahalo
Andaknyo kito talahia baliak sasudahnyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun