Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia đź“– Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tren Outfit Taraweh: Jangan Salah Pilih dan Ganggu Ibadah Orang Lain

10 April 2023   13:23 Diperbarui: 10 April 2023   13:27 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren Outfit Taraweh: Jangan Salah Pilih dan Ganggu Ibadah Orang Lain
Ilustrasi shalat tarawih berjamaah. (Shutterstock via Kompas.com) 

Wah, tema Samber pada pekan ketiga hari kesepuluh kali ini mantap sekali. Masalah outfit yang dipakai untuk beribadah selama bulan Ramadhan terutama untuk shalat tarawih dan witir berjamaah di masjid memang perlu untuk tetap diperhatikan secara seksama untuk mendukung kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah.

Serta jangan pula menjadikan outfit yang dipakai untuk beribadah di masjid malah menjerumuskan diri ke dalam perbuatan riya (pamer atau flexing).

Bahkan, jangan sampai outfit yang kita kenakan tersebut malah menjadi semacam gangguan yang dapat membuyarkan konsentrasi jamaah lain saat shalat misalnya. 

Untuk masalah outfit yang mengganggu konsentrasi jamaah lain saat shalat ini saya akan bahas nanti sesuai pengalaman saya pribadi dan perlu untuk kita semua cermati.

Pandangan saya tentang kreasi outfit untuk tarawih saat ini yakni sebaiknya kita tetap mengutamakan kesederhanaan dan kenyamanan dalam berbusana. baik untuk laki-laki dan perempuan atau muslim dan muslimah.

Meskipun saat ini ada banyak tren fashion yang berkembang, namun yang terpenting adalah tetap harus dipertimbangkan apakah busana tersebut sesuai syar’i serta apakah cocok dan nyaman untuk digunakan selama ibadah tarawih.

Kita bisa mengkreasikan outfit untuk tarawih dengan memadukan berbagai jenis model pakaian yang sesuai dengan kepribadian dan karakter kita. Khusus bagi kaum laki-laki, seperti baju koko atau kemeja.

Untuk urusan ibadah, kita harus memperhatikan aturan, etika maupun adab berbusana yang dianjurkan dalam agama Islam. Hindari pemakaian pakaian yang terlalu ketat, transparan, atau terlalu mencolok agar tidak mengganggu kesakralan ibadah tarawih di masjid.

Meskipun misalnya kita tetap ingin tampil modis dan kekinian dalam berbusana, namun tetap harus diimbangi dengan akhlaqul karimah (akhlak yang baik) dan memiliki etika dan moral dalam berinteraksi dengan jamaah lain selama beribadah.

ilustrasi shalat tarawih saat Ramadhan. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
ilustrasi shalat tarawih saat Ramadhan. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Esensi aturan Islam tentang outfit atau mengenakan pakaian 

Ajaran Islam telah mengatur segala sesuatunya dalam hidup dan kehidupan ini bahkan dalam urusan berpakaian sekalipun.

Bahwa Islam snagat menekankan kepada ummatnya agar selalu menjaga auratnya terutama saat menjalankan ibadah kepada Allah SWT. 

Perihal menutup aurat saat beribadah hukumnya wajib karena sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Surah Al-Ahzaab ayat 33.

(Tangkapan layar pribadi/aplikasi muslim pro)
(Tangkapan layar pribadi/aplikasi muslim pro)

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.

Dari ayat diatas terkandung aturan bahwasanya apabila keluar rumah, kita harus menutup aurat dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya dalam berpakaian apalagi saat menjalankan ibadah.

Untuk itu, jangan sampai kita menjadi kebablasan dalam berpakaian yang ternyata malah membuat kita menyalahi aturan Islam tentang berpakaian sebagaimana mestinya.

Merek sarung yang mengganggu kekhusyukan dalam shalat berjamaah

Sebagai jamaah laki-laki atau kaum muslimin yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid, saya memiliki pengalaman yang seringkali saya temui perihal penggunaan sarung bagi kaum laki-laki dimana mereknya harus ditunjukkan di bagian belakang.

Entah apa alasan dan tujuan menunjukkan merek sarung tersebut. padahal secara otomatis jamaah yang berada di shaf atau barisan belakang akan membaca merek pada sarung tersebut baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Perhatian kita yang mengarah ke bagian sajadah pasti akan terpengaruh oleh adanya merek sarung yang terpampang nyata dan mengusik konsentrasi atau kekhusyukan saat sedang shalat.

Outfit tarawih bagi para pria sebenarnya sangat sederhana. bagian atasan bisa dengan mengenakan koko atau kemeja. sedangkan bagian bawah bisa dengan mengenakan celana ataupun sarung.

Penggunaan sarung memang masih jamak terjadi hingga saat ini. Lantaran sudah menjadi bagian dari budaya yang berkembang di Nusantara.

Perhatikan penggunaan sarung untuk shalat berjamaah. (ilustrasi: Instagram.com/gajahduduk_id)
Perhatikan penggunaan sarung untuk shalat berjamaah. (ilustrasi: Instagram.com/gajahduduk_id)

Namun hendaknya para kaum laki-laki yang hendak menggunakan sarung untuk beribadah atau shalat berjamaah di masjid harus peka dengan masalah merek ini. walaupun terkesan sepele tapi dapat berdampak buruk.

Jangan sampai kita menjadi “setan” yang mengganggu kekhusyukan orang lain dalam beribadah hanya karena kita tak menyadari hal seperti itu.

Padahal bagi kaum laki-laki jika hendak menggunakan sarung adalah memastikan sarung yang digunakan adalah sarung yang suci lagi bersih dan layak pakai. 

Kemudian saat mengenakan sarung, pastikan bahwa sarung menutupi seluruh bagian kaki hingga ke atas mata kaki. Jangan memakai sarung yang terlalu pendek sehingga bisa menampakkan lutut yang menjadi batas aurat yang harus dijaga bagi seorang muslim.

Tetap tampil kece pakai sarung untuk outfit tarawih antimainstream

Nah, untuk menyikapi polemik merek sarung yang hanya berpotensi mengganggu kekhusyukan jamaah lain saat sedang shalat berjamaah. 

Maka khusus bagi kaum laki-laki yang tetap ingin mengenakan sarung untuk sholat ke masjid, ada cara unik mengubah sarung menjadi seperti celana sehingga tampilan menjadi menarik namun tidak mengganggu ibadah orang lain.


Tutorialnya pernah ditampilkan oleh salah seorang content creator di media sosialnya. Caranya sangat mudah dan layak untuk kita coba.

Melalui cara seperti itu, maka bisa menjadi opsi yang cukup bijak dicoba khususnya bagi yang muda-muda sehingga tidak berpotensi lagi merusak kekhusyukan ibadah orang lain hanya gara-gara merek sarung yang dikenakan tersebut.

*****

Dari ulasan diatas, marilah kita cerdas dan cermat dalam mengenakan outfit yang baik (sesuai adab, etika dan moral) dan benar (menurut syariat) untuk beribadah di masjid.

Dengan selalu memastikan outfit yang baik dan benar tersebut maka kita dan jamaah lain dapat dengan nyaman dan khusyuk dalam menjalankan ibadah berjamaah di masjid seperti tarawih saat bulan suci Ramadhan ini.

Salam berbagi dan menginspirasi.
Akbar Pitopang | 19 Ramadhan 1444 H.
[SAMBER 2023 Hari ke-10: Outfit Taraweh]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun