Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I
Berwisata Menyenangkan Sambil Menjaga Alam ala Sustainable and Responsible Travel
Bila kita memilih berwisata ke alam maka aturan dan tanggung jawab pertama yang harus kita sadari adalah dengan tidak melakukan perusakan yang dapat merusak pemandangan alam.
Keindahan alam hadir secara alamiah dan butuh proses ratusan tahun. Sehingga apabila mengalami kerusakan maka nilai estetisnya akan berkurang sedangkan alam butuh proses pemulihan yang lebih lama seperti sedia kala.
Wisata alam kekhasannya terletak pada keindahan alam itu sendiri. Bila dirusak tentu daya tariknya akan berkurang. Pada akhirnya bisa saja akan mematikan potensi wisata alam di spot tersebut.Â
Imbasnya, masyarakat lokal juga akan terdampak karena dapat menurunkan bahkan mematikan roda ekonomi kreatif dan bisnis pariwisata disana.
Ketika kita berada di alam, jangan merusak keindahannya dengan mengganggu tanaman, memetik bunga atau merusak habitat satwa liar.Â
Hindari juga melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan fatal seperti kebakaran lahan karena membuat api unggun di lokasi yang tidak diperbolehkan.
Satu lagi, kita harus meninggalkan perilaku vandalisme yang masih marak terjadi yang benar-benar sangat merusak keindahan alam.
2. Wisata ke alam harus siap "go green"
Go green artinya adalah sikap peduli lingkungan. Hal ini dapat ditandai dengan kebiasaan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta tidak membuang sampah sembarangan.
Plastik sekali pakai merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar di Indonesia. Termasuk dunia pariwisata Indonesia juga telah terkontaminasi dengan sampah dan limbah yang merusak keindahan wisata alam yang ditawarkan.