Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Memaafkan adalah Tanda Kematangan Emosional dan Spiritual

29 April 2023   09:13 Diperbarui: 29 April 2023   14:42 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaafkan adalah Tanda Kematangan Emosional dan Spiritual
Memaafkan Orang Lain. (Odua Images via Kompas.com)

Pada lebaran tahun ini ada pelajaran berharga yang saya petik tentang arti memaafkan. Sudah lama kata maaf ini menjadi kata yang asing yang sepertinya tidak akan pernah keluar dari mulut Bibi yang kami hormati.

Tiba-tiba, sang Bibi mengunjungi kami untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Ini sungguh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan sudah lama Bibi memusuhi kami. Entah apa alasannya, hanya Bibi dan Tuhan yang tahu. 

Sedangkan kami tidak ada sedikitpun perasaan dendam hanya merasa tidak dihargai padahal Bibi adalah saudara kami sendiri. 

Pada akhirnya, niat baik Bibi dapat kami terima dengan baik pula dengan menerima permintaan maaf yang datang darinya dengan tulus dan hati terbuka.

Memaafkan seseorang bukanlah tindakan yang mudah, terutama jika kita merasa telah diperlakukan dengan tidak adil atau tidak dihargai. Namun, pada akhirnya, memaafkan seseorang bukan hanya memberikan kelegaan bagi mereka yang meminta maaf, tetapi juga bagi diri kita sendiri. 

Ketika kita memaafkan, kita membebaskan diri kita dari beban emosional yang berat dan memungkinkan kita untuk melanjutkan hidup dengan lebih damai dan bahagia.

Sebuah kenyataan mengenai kunjungan Bibi yang tak terduga dan permintaan maafnya memberikan pelajaran berharga mengenai arti memaafkan. 

Memiliki kemampuan untuk memaafkan dapat membantu kita menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan membawa kedamaian dan harmoni ke dalam hidup kita.

Mulailah dengan memaafkan diri sendiri terlebih dahulu

Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting untuk memaafkan orang lain dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Banyak orang mengalami kesulitan dalam memaafkan orang lain karena mereka terjebak dalam perasaan tidak terima kasih dan dendam terhadap diri mereka sendiri. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan belajar memaafkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum memaafkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun