Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hakikat Bersyukur Menuju Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

11 Maret 2024   05:18 Diperbarui: 11 Maret 2024   05:59 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Bersyukur Menuju Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
Ilustrasi syukur penuh cinta kepada Allah SWT. (foto Akbar Pitopang)

Itulah esensi dari kehidupan yang penuh dengan kesyukuran. Yakni menerima apa yang telah ditentukan Allah dengan lapang dada, sambil tetap berusaha dan berserah diri kepada-Nya.

Dalam perjalanan menuju akhirat, setiap momen adalah ujian, dan sikap syukur yang tulus adalah bekal yang membawa kita mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan merangkul setiap momen dengan penuh kesyukuran, kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

Remeh-temeh yang terjadi di dunia ini seperti ketika hidup sudah susah dan sulit seperti nasib kelas menengah tapi di waktu bersamaan harga beras mengalami kenaikan dan kita harus memikirkan pengganti beras, juga harga skincare ikut naik, menunda menikah lantaran belum menemukan jodoh, mahalnya biaya UKT, maka itu semua harus mampu kita lewati dengan syukur.

Ketika dalam keadaan sulit, kita lebih baik menempuh "jalan ninja" sebagai solusi untuk tidak mengeluh dan meratapi nasib. Misalnya dengan menjalankan konsep mindful eating, gaya hidup sederhana dan terencana, begitu pula lebaran gak harus baju baru dengan padu padan baju lebaran menggunakan koleksi lama juga bagian dari cara kita mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan.

Ingat, bila kita berhasil bersyukur menjalani kehidupan di dunia ini, niscaya Allah SWT akan menambah kenikmatan-kenikmatan lainnya yang sedang menunggu kita. 

Bersyukurlah, karena syukur itu indah..

Shalat, salah satu bentuk ekspresi syukur kepada Allah SWT. (Sumber Gambar: Pexels via Kompas.com)
Shalat, salah satu bentuk ekspresi syukur kepada Allah SWT. (Sumber Gambar: Pexels via Kompas.com)

Ekspresikan syukurmu untuk kehidupan terindah di akhirat 

Sikap syukur yang mengalir dalam setiap hembusan nafas menjadi fondasi yang kokoh bagi seorang hamba dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kesadaran akan pentingnya bersyukur tidak hanya memberikan kemudahan dalam mengarungi lika-liku kehidupan, tetapi juga menjadi investasi berharga untuk masa depan yang kekal di akhirat.

Seorang yang bersyukur akan memanfaatkan setiap detik hidupnya dengan penuh makna. Salah satu ekspresi dari rasa syukur adalah melalui pelaksanaan kewajiban ibadah kepada Allah SWT, seperti shalat, yang merupakan tiang agama yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat. 

Shalat bukanlah sekadar rutinitas, tetapi merupakan pengingat akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang selalu bersyukur tidak akan mengabaikan kewajiban ini, karena mereka menyadari bahwa shalat adalah jembatan yang menghubungkan mereka dengan Sang Pencipta.

Kesadaran akan pentingnya shalat tidak akan lekang oleh kenyamanan dunia, karena bagi mereka yang bersyukur, shalat bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dengan penuh keikhlasan.

Tak hanya itu, orang yang hidup dalam kesyukuran akan memanfaatkan nikmat yang diterimanya dengan bijaksana. Mereka menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah SWT bukanlah untuk dinikmati semata, tetapi untuk dibagi kepada sesama yang membutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun