Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Saatnya Membentuk Kebiasaan Finansial Sehat Selama Ramadan!

19 Maret 2024   01:10 Diperbarui: 19 Maret 2024   01:12 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya Membentuk Kebiasaan Finansial Sehat Selama Ramadan!
Ilustrasi keuangan. (Shutterstock/Melimey via Kompas.com)

Bulan suci Ramadhan dikenal sebagai momen untuk memperdalam spiritualitas dan meningkatkan keimanan. Namun, selain itu di bulan suci ini juga merupakan momen penting untuk merancang strategi finansial yang sehat. 

Ironisnya, meskipun kita mungkin mampu menahan lapar dan dahaga, seringkali kita gagal dalam menahan hasrat untuk berbelanja berlebihan yang dapat merusak stabilitas keuangan kita.

Ada sesuatu yang menarik dalam dinamika ini. Mengapa kita mampu mengendalikan emosi dan kebutuhan fisik kita, tetapi seringkali kalah dalam menghadapi godaan untuk berbelanja. 

Bisa jadi selama bulan Ramadhan, kita mungkin merasa lebih rentan secara emosional karena perubahan pola makan dan tidur. Ketika kita merasa lelah atau lapar, keputusan finansial kita bisa menjadi kurang rasional. 

Inilah mengapa penting untuk memahami dan mengatasi dorongan belanja impulsif selama bulan suci ini.

Salah satu pendekatan yang bisa kita ambil adalah dengan mempraktikkan kesadaran diri (mindset). Ketika kita merasa ingin membeli sesuatu, cobalah untuk bertanya pada diri sendiri: apakah ini keinginan atau kebutuhan? 

Dengan lebih memahami dorongan yang seperti apa yang membuat kita ingin berbelanja, kita akan belajar menahan diri dan mengalihkan fokus ke hal-hal yang lebih penting.

Selain itu, kita wajib memiliki rencana keuangan yang jelas selama bulan Ramadhan. Mulailah dengan menetapkan alokasi dan skala prioritas yang spesifik dan realistis. 

Apakah itu untuk membeli kebutuhan pokok, membayar hutang/cicilan, berbagi atau berinfak/sedekah, hingga rencana pembelian pernak-pernik lainnya. Dengan memiliki tujuan yang jelas akan membantu kita tetap fokus dan tidak tekor.

Kita perlu membahas anggaran yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Identifikasi pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikurangi atau dihindari selama bulan Ramadhan, dengan menyeimbangkan antara budgeting dengan keinginan seperti makan di luar atau pembelian barang-barang sekali pakai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun