Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Saatnya Membentuk Kebiasaan Finansial Sehat Selama Ramadan!

19 Maret 2024   01:10 Diperbarui: 19 Maret 2024   01:12 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya Membentuk Kebiasaan Finansial Sehat Selama Ramadan!
Ilustrasi keuangan. (Shutterstock/Melimey via Kompas.com)

Terkadang di tengah suasana Ramadhan yang dipenuhi dengan tradisi dan kebiasaan, seringkali kita dihadapkan pada benturan antara kebutuhan dan keinginan, yang bisa mempengaruhi kesehatan finansial kita.

Untuk itu, mari kita simak beberapa bentuk penerapan finansial yang dekat dengan kita selama Ramadhan, yang dapat membantu kita mengelola keuangan dengan bijak.

1. Prioritaskan kebutuhan. Saat berbelanja takjil atau kebutuhan berbuka puasa, penting untuk membeli sesuai kebutuhan. Hindari tergoda untuk membeli lebih dari yang diperlukan. Daripada ujung-ujungnya tidak sanggup dimakan semuanya dan dibuang begitu saja. Dosa kan kalau mubazir..

2. Kendalikan frekuensi buka puasa di luar. Meskipun buka puasa di luar rumah bisa menjadi pengalaman sosial yang menyenangkan, tetapi terlalu sering melakukannya dapat memberatkan keuangan. Pertimbangkan untuk buka puasa di luar dengan bijaksana, sesekali saja. Meskipun ada paket berbuka, tetap pilih secara rasional.

3. Lebaran gak harus baju baru. Jika merencanakan untuk membeli baju baru untuk Lebaran, pertimbangkan untuk memilih opsi yang lebih ekonomis. Kebiasaan membeli baju baru untuk Lebaran seringkali tidak efektif secara finansial. Tidak ada salahnya untuk menggunakan kembali baju lama dengan cara padu-padan koleksi lama. Itu juga merupakan langkah terobosan yang penting dalam mendukung keuangan yang berkelanjutan.

4. Manajemen THR. Jika menerima Tunjangan Hari Raya (THR), maka alokasikan uang tersebut secara bijaksana. Pertimbangkan untuk ditabung sebagian dari THR untuk keperluan penting lainnya di luar Ramadhan. Sementara sebagiannya lagi dapat digunakan untuk kebutuhan selama Ramadan dan lebaran.

5. Waspada iklan promo Ramadan. Promo-promo khusus Ramadhan memang seringkali tampak menggiurkan. Namun pastikan untuk tetap rasional dalam mengambil keputusan. Fokuslah pada sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Promo Ramadan memang akan sangat berguna untuk menjaga finansial sehat selama Ramadhan asalkan kita mampu memanfaatkan diskon harga dengan bijak. 

Selama bulan Ramadhan, juga penting untuk memanfaatkan promo dan diskon yang tersedia. Banyak toko dan pusat perbelanjaan menawarkan diskon khusus yang bisa menjadi kesempatan bagus untuk berbelanja kebutuhan dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, tetaplah berpegang pada anggaran yang telah ditetapkan dan hindari tergoda untuk berbelanja berlebihan.

6. Berbagi sesuai kemampuan. Berbagi rezeki dengan sesama adalah bagian penting dari Ramadhan. Meskipun jumlahnya mungkin kecil, yang terpenting adalah konsistensi dalam berbagi, sesuai dengan kemampuan finansial, serta keikhlasan. 

Itulah kira-kira contoh bagaimana mewujudkan finansial sehat selama Ramadhan. Masih banyak contoh lainnya, yang penting kembali pada prinsip tata kelola keuangan supaya finansial sehat.

Apapun yang sekiranya harus kita lakukan atau beli, memastikan bahwa kita tidak mengorbankan kesejahteraan finansial kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun