Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gaya Hidup Sehat Saat Puasa dengan Olahraga Ringan Bareng Si Kecil

29 Maret 2024   10:09 Diperbarui: 29 Maret 2024   10:12 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Sehat Saat Puasa dengan Olahraga Ringan Bareng Si Kecil
Ilustrasi - Olahraga saat berpuasa bersama si kecil. (Foto: Unsplash)

Tidak ada alasan untuk menurunkan intensitas kebugaran saat menjalani puasa. Bahkan, momen saat sedang berpuasa tetap bisa menjadi waktu yang tepat untuk terus aktif dan sehat. 

Salah satu pilihan yang menyenangkan adalah berjalan kaki bersama si kecil. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik selama berpuasa, tetapi juga memiliki dampak positif dalam proses parenting dan bonding dengan anak.

Setiap langkah yang diambil bersama buah hati menjadi kesempatan untuk mendekatkan hubungan orang tua dan anak. Saat berjalan kaki, kita memiliki waktu yang berharga untuk berbicara, berbagi cerita, dan memperkuat ikatan emosional. 

Ini bukan hanya sekadar menjadi aktivitas latihan fisik, tetapi juga sebuah cara yang menyenangkan dalam pembentukan karakter dan hubungan yang kuat antara orangtua dan anak.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat ganda dengan memberikan contoh yang baik kepada anak tentang pentingnya gaya hidup sehat. 


Dengan melihat orang tua mereka secara aktif menjaga kesehatan, anak-anak menjadi lebih mungkin untuk mengadopsi kebiasaan yang sama di masa depan. Ini adalah investasi jangka panjang dalam kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Membiasakan berjalan kaki merupakan kebiasaan yang membawa manfaat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Selain memberikan kebugaran fisik, aktivitas ini juga memberikan kesehatan mental

Ketika berjalan kaki, tubuh kita bergerak dan mengeluarkan keringat, menjaga metabolisme tetap optimal.

Sementara interaksi dengan lingkungan sekitar memberikan kebahagiaan dan kesehatan mental. 

Meskipun budaya berjalan kaki belum sepopuler di beberapa negara, lantaran di Indonesia dengan cuaca panas, ada upaya untuk memperkenalkannya sebagai gaya hidup yang sehat. 

Di samping itu, jalan kaki dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. Dengan berjalan bersama, kita bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak, membangun hubungan yang lebih erat dan mengajarkan nilai-nilai positif. 

Selain itu, membiasakan anak untuk berjalan kaki sejak dini memiliki manfaat besar. 

Anak akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan mereka, serta mengajarkan mereka untuk tidak malas dan mengeluh. 

Dengan membiasakan gaya hidup sehat seperti berjalan kaki sejak dini, kita memberikan warisan berharga yang akan membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang sehat dan tangguh di masa depan.

Simak kembali: 4 Manfaat Membiasakan Anak Jalan Kaki Sejak Dini

Jangan biarkan puasa menghalangi kita untuk tetap bergerak dan terlibat dengan anak-anak kita. 

Berjalan kaki bersama si kecil bukan hanya tentang menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga tentang membangun kenangan yang tak terlupakan dan menginspirasi gaya hidup sehat bagi semua generasi. 

Mari kita manfaatkan momen berharga ini untuk menjadi lebih dekat dengan keluarga dan lebih baik dalam menjaga kesehatan kita. 

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi inspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun